SEMARANG, RADIANTVOICE.ID – Wakil Ketua DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Arief Rosyid Hasan, menegaskan bahwa Indonesia saat ini berada pada momentum strategis dalam percaturan geopolitik dan geoekonomi global. Hal itu ia sampaikan dalam Political Leadership Camp DPD Partai Golkar Kota Semarang yang digelar di Hotel Kusma, Bandungan, Sabtu (2/8/2025).
Arief menjelaskan bahwa sejumlah riset internasional memprediksi Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat atau kelima dunia. Namun, potensi tersebut hanya akan terwujud jika dikelola dengan tepat. Ia mencontohkan aktifnya diplomasi Presiden Prabowo Subianto dalam menjalin negosiasi internasional, mulai dari kesepakatan dagang dengan Uni Eropa yang sudah belasan tahun tertunda, hingga keberhasilan Indonesia bergabung dengan BRICS.
“Kalau kita tidak bisa memanfaatkan potensi ini, maka potensi itu hanya akan menjadi potensi saja,” ujarnya. Menurut Arief, kebijakan proteksionisme Amerika Serikat justru menjadi celah bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di panggung internasional.
Ia juga menyinggung perubahan lanskap politik dalam negeri, termasuk fenomena “no viral, no justice” di tengah masyarakat. Menurutnya, generasi muda yang tumbuh sebagai digital native harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana advokasi dan komunikasi politik yang efektif.
Arief menekankan pentingnya Future Skills atau keterampilan masa depan, seperti complex problem solving, kepemimpinan, dan public speaking. Keterampilan ini, katanya, tidak cukup dipelajari di bangku kuliah, melainkan melalui pengalaman organisasi dan interaksi sosial.
“Kepemimpinan itu soal jam terbang. Sensitivitas terhadap perubahan zaman harus terus diasah melalui praktik dan pengalaman nyata,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa paradigma politik ke depan akan semakin terbuka bagi figur yang mampu berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui media digital, seperti yang pernah dilakukan Jokowi di awal kariernya atau figur-figur populer lainnya di daerah seperti Dedi Mulyadi.
Arief menutup paparannya dengan pesan agar para peserta Political Leadership Camp memanfaatkan setiap peluang untuk belajar dan berlatih kepemimpinan, demi menyiapkan diri menghadapi perubahan politik dan ekonomi global yang kian dinamis (RED).
Discussion about this post