MAGETAN, RADIANTVOICE.ID – Program bantuan ayam petelur dari Kementerian Pertanian dinilai menjadi bukti kehadiran negara dalam memperkuat sektor peternakan rakyat. Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII, Riyono Caping, menegaskan komitmennya mengawal program tersebut agar tepat sasaran dan memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat.
Riyono menjelaskan, bantuan ayam petelur yang disalurkan kepada kelompok ternak di Magetan bukan sekadar bantuan sosial, melainkan bagian dari strategi pembangunan pertanian dan peternakan berkelanjutan. Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas produksi rakyat kecil sekaligus memperkuat basis ekonomi desa.
“Bantuan ini harus menjadi pemantik kemandirian. Negara hadir bukan hanya memberi, tetapi juga memastikan rakyat mampu mengelola dan mengembangkan usahanya,” ujar Riyono.
Ia menyoroti masih lemahnya struktur usaha peternakan rakyat yang didominasi skala kecil dan kepemilikan lahan terbatas. Tanpa intervensi negara, kondisi tersebut berpotensi membuat peternak terus terjebak dalam siklus pendapatan rendah.
Melalui dukungan Kementerian Pertanian, kelompok ternak menerima kandang ayam petelur sistem komunal berkapasitas 600 ekor. Selain itu, setiap anggota kelompok memperoleh 40 ekor ayam petelur, pakan, dan vitamin untuk tiga bulan, disertai pendampingan teknis agar usaha berjalan optimal.
Sebanyak 15 kelompok ternak di 15 kecamatan di Magetan menerima bantuan dengan total nilai mencapai Rp3 miliar. Riyono menilai, model komunal ini efektif untuk mendorong kerja sama, efisiensi biaya, serta transfer pengetahuan antarpelaku usaha ternak.
Menurutnya, dengan populasi 600 ekor ayam petelur, kelompok ternak berpotensi menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp4 juta per bulan. Nilai tersebut diharapkan menjadi tambahan penghasilan yang signifikan bagi keluarga peternak.
Riyono menegaskan, Komisi IV DPR RI akan terus mengawal program-program Kementerian Pertanian yang berpihak pada rakyat kecil. “Penguatan peternakan rakyat adalah fondasi penting dalam membangun ketahanan pangan sekaligus mengurangi kesenjangan ekonomi di daerah,” tutupnya (RED).



























Discussion about this post