JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Habib Syarief Muhammad, menyoroti situasi para guru dan siswa yang terdampak banjir di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatera. Ia menegaskan bahwa sebelum berbicara soal perbaikan sekolah, pemerintah harus lebih dulu memastikan keselamatan dan kondisi psikologis peserta didik maupun tenaga pendidik.
Habib Syarief menyampaikan keprihatinannya setelah data menunjukkan 1.009 sekolah terdampak banjir, mulai dari kerusakan ringan hingga berat. Situasi ini membuat banyak kegiatan belajar mengajar terhenti dan ribuan siswa kehilangan ruang belajar.
“Kondisi guru dan siswa harus dipetakan terlebih dahulu. Kita harus memastikan mereka selamat dan mendapatkan dukungan yang diperlukan,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Ia menilai kondisi ini bukan sekadar persoalan infrastruktur pendidikan, melainkan menyangkut hak anak untuk tetap belajar meskipun berada di tengah bencana. Karena itu, ia meminta pemerintah segera mendirikan tenda darurat sebagai ruang belajar sementara agar aktivitas sekolah tidak berhenti terlalu lama.
Habib Syarief menambahkan bahwa kerusakan sekolah harus ditangani cepat untuk mencegah dampak jangka panjang.
“Anak-anak tetap harus mendapatkan hak pendidikannya. Jika ruang sekolah belum bisa dipakai, tenda darurat harus didirikan secepatnya,” tegasnya.
Ia memastikan Komisi X DPR RI akan terus mengawasi proses pemulihan dan mendesak pemerintah bekerja lebih cepat demi masa depan anak-anak di wilayah terdampak.
Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa terdapat 310 sekolah terdampak di Aceh, 385 di Sumatera Utara, dan 314 di Sumatera Barat, dengan total 1.009 satuan pendidikan yang terkena dampak banjir (RED).































Discussion about this post