JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB, Usman Husin, meminta pemerintah dan KAI Commuter melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap pengoperasian Kereta Petani–Pedagang rute Merak–Rangkasbitung yang resmi berjalan sejak Senin (1/12/2025). Menurutnya, program ini sangat bermanfaat, namun perlu penataan lebih lanjut agar tidak kehilangan efektivitas.
Usman menilai kehadiran kereta khusus tersebut telah membuka akses distribusi hasil pertanian yang lebih luas, terutama bagi petani dan pedagang kecil yang selama ini terhambat oleh tingginya biaya logistik.
Meski begitu, ia menekankan pentingnya penyesuaian kebijakan berdasarkan kebutuhan lapangan.
“Program ini sangat membantu, tetapi tetap perlu dievaluasi. Pembatasan barang bawaan, jadwal perjalanan, dan kapasitas angkut harus ditata agar manfaat kereta ini tidak berkurang,” ujar Usman di Jakarta.
Menurutnya, tarif khusus sebesar Rp3.000 sudah sangat meringankan petani dan pedagang, sehingga evaluasi tidak bertujuan mengurangi kemudahan tersebut, tetapi justru memastikan efektivitas penyaluran komoditas tetap optimal.
Usman juga menyoroti bahwa distribusi yang tidak efisien dapat menekan pendapatan petani. Dengan fasilitas transportasi yang murah dan stabil, mereka dapat memperluas pangsa pasar serta mengurangi ketergantungan pada jalur distribusi panjang yang selama ini menambah biaya.
Ia mengapresiasi langkah KAI Commuter yang telah menetapkan aturan barang bawaan maksimal dua koli per orang, masing-masing berukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm, serta pelarangan barang berbahaya atau berbau menyengat. Menurutnya, aturan ini sudah tepat, namun tetap harus disesuaikan dengan dinamika kebutuhan petani di lapangan.
Kereta perdana berangkat dari Stasiun Merak pukul 05.05 dan tiba di Stasiun Rangkasbitung pukul 06.56. Setiap petani mendapatkan jatah perjalanan 30 kali pulang–pergi per bulan dengan total biaya Rp180.000 (RED).


























Discussion about this post