TEGAL, RADIANTVOICE.ID – Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyoroti rendahnya dukungan pemerintah terhadap inovasi pengelolaan sampah yang digagas komunitas masyarakat. Hal tersebut ia sampaikan setelah berdialog dengan pengelola Bank Sampah Sampurna Berkah di Kecamatan Dukuhnturi, Tegal, dalam masa reses Oktober 2025.
Fikri mengungkapkan, komunitas pengelola sampah telah menunjukkan kreativitas tinggi, namun belum diperkuat oleh kebijakan dan fasilitas yang memadai. Salah satu inovasi yang disorot adalah teknologi sederhana untuk mengepres sampah kain menjadi material sejenis batako.
“Ini inovasi besar. Sampah kain bisa dipress menjadi seperti batu bata atau batako. Tapi dukungan lintas instansi masih sangat minim,” ujarnya di Tegal, Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, inovasi tersebut seharusnya menjadi peluang kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perindustrian, mengingat Tegal dikenal sebagai daerah industri yang dijuluki “Jepangnya Indonesia”.
Selain soal inovasi, Fikri juga menyinggung tingginya produksi sampah di Kabupaten Tegal yang mencapai lebih dari 670 ton per hari, sehingga pemerintah perlu mengintegrasikan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat secara serius.
“Tanpa edukasi dan pelibatan masyarakat, pemerintah akan kewalahan mengatasi sampah yang begitu besar,” tegasnya.
Di sisi lain, Koordinator Bank Sampah Sampurna Berkah, Sofie, menjelaskan bahwa komunitasnya telah aktif sejak 2018 untuk memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai ataupun membakarnya. Ia melihat potensi besar untuk memberdayakan ibu-ibu dalam kegiatan daur ulang.
Dengan munculnya berbagai inovasi lokal, Fikri berharap pemerintah dapat mempercepat sinergi kebijakan dan memberikan dukungan nyata agar pengelolaan sampah berbasis masyarakat semakin berkembang (RED).
			








		    





















                
Discussion about this post