YOGYAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamuddin, menegaskan bahwa aktivitas menulis merupakan bagian penting dari perjuangan intelektual dan politik kebangsaan. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri peluncuran buku Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas, berjudul “Refleksi Dua Dekade DPD RI: Otonomi Daerah untuk Indonesia Emas 2045” di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (30/10).
Sultan menilai bahwa karya terbaru GKR Hemas bukan hanya sekadar kumpulan tulisan, melainkan rekam jejak gagasan dan dedikasi seorang tokoh yang selama dua dekade konsisten memperjuangkan peran dan kewenangan daerah dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Menurutnya, GKR Hemas telah menunjukkan bahwa perjuangan politik tidak hanya dilakukan melalui ruang rapat dan forum resmi, tetapi juga melalui gagasan tertulis yang berpihak pada kepentingan daerah.
“Hari ini, kita tidak hanya merayakan terbitnya sebuah buku, tetapi juga perjalanan panjang gagasan, ketekunan, dan dedikasi seorang tokoh bangsa, Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, yang dengan jernih menulis kembali denyut perjuangan otonomi daerah dan semangat kebangsaan dalam bingkai DPD RI,” ujar Sultan dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).
Ia menyebut buku tersebut mencerminkan keteguhan hati dan kejernihan berpikir seorang pemimpin yang tidak hanya aktif dalam politik, tetapi juga konsisten mengembangkan pemikiran untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Sebagai Wakil Ketua DPD Bidang Otonomi Daerah, Politik, dan Hukum, GKR Hemas dinilai berhasil menunjukkan bahwa perjuangan politik dapat terus berlanjut melalui gagasan dan karya tulis.
Sultan juga menuturkan bahwa menulis merupakan bentuk pengabdian intelektual yang penting. Menurutnya, GKR Hemas telah membuktikan bahwa semangat menulis tidak dibatasi oleh usia dan menjadi energi yang terus berkelanjutan.
Peluncuran buku ini, lanjut Sultan, memiliki makna strategis di tengah upaya bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Memperkuat peran DPD bukan semata urusan kelembagaan, tetapi juga upaya memperkokoh kedaulatan daerah, pemerataan pembangunan, serta keadilan sosial.
Dalam kesempatan itu, Sultan turut menyinggung selarasnya perjuangan GKR Hemas dengan konsep Green Democracy, yakni demokrasi yang menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai bagian dari keadilan politik. Upaya memperjuangkan kewenangan DPD, menurutnya, bukan hanya memperkuat lembaga, tetapi juga menegaskan martabat setiap daerah dan makna setiap suara yang disuarakan.
Menutup sambutannya, Sultan menyampaikan apresiasi tinggi kepada GKR Hemas atas konsistensinya menulis dan berbagi pengetahuan bagi generasi penerus.
“Dalam kesibukan yang tidak ringan, Ibu GKR Hemas masih memilih untuk menulis—sebuah tindakan sederhana yang bermakna besar bagi peradaban. Semoga buku ini menjadi cahaya bagi para senator muda, akademisi, dan generasi bangsa untuk melanjutkan perjuangan ini dengan pena yang jujur, pikiran yang jernih, dan hati yang mencintai Indonesia,” ujarnya.
Peluncuran buku ini turut dihadiri pimpinan dan anggota DPD RI, akademisi, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah (RED).































Discussion about this post