JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang pemerintah sebagai solusi peningkatan gizi anak bangsa dinilai rapuh dan berbahaya. Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga (PPJI), Minerva Taran, menegaskan bahwa sistem MBG saat ini harus segera diubah dengan melibatkan tenaga profesional, bukan pemula yang hanya kursus singkat.
“Sudah ada ribuan korban, puluhan ribu anak keracunan. Ini kejadian luar biasa. Lantas, apalagi yang ditunggu sebelum pemerintah sadar ada yang salah besar?” tegas Minerva, Jumat (26/9).
Menurut Minerva, pelaksanaan MBG saat ini hanya menyewa dapur milik pengusaha jasa boga, lalu menyerahkan pengelolaan ribuan porsi makanan kepada kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang hanya menjalani kursus tiga bulan.
“Yang terjadi, bukan pengusaha jasa boga profesional yang dilibatkan, melainkan orang-orang baru yang dipaksa belajar instan. Ini kecerobohan sistemik,” ujarnya.
Ia menyebut saat ini ada sekitar 8.000 dapur MBG. Sebagian memang dikelola pengusaha jasa boga, namun banyak pula yang milik orang dekat pemerintah hingga anggota DPR. Bahkan, ada dapur yang dijalankan ibu-ibu lokal tanpa pengalaman mengelola ribuan porsi makanan.
“Bayangkan ribuan porsi untuk anak sekolah dikerjakan dapur amatiran. Akhirnya MBG bukan lagi makanan bergizi gratis, tapi racun gratis,” kata Minerva.
Keracunan massal akibat MBG disebut Minerva sudah cukup menjadi alarm keras. Anak-anak yang seharusnya pulang sekolah dengan kondisi sehat justru kembali dengan muntah, diare, hingga trauma.
“Anak-anak jadi korban. Apa ini namanya makan bergizi atau racun bergizi?” sindir pemilik Kiki Catering Jakarta ini.
Minerva menegaskan, pemerintah harus segera mengubah sistem MBG atau berani mengakui kegagalannya. Ia menilai pengelolaan dapur MBG harus bermitra dengan pengusaha jasa boga profesional agar ada standar ketat mulai dari bahan baku, menu, hygiene, sanitasi, hingga distribusi tepat waktu.
“Jangan serahkan nyawa anak-anak ke tangan amatiran yang baru kursus tiga bulan. Mengelola dapur itu kompleks, seperti medan perang. Jenderalnya harus berpengalaman, bukan perwira baru,” tegas Minerva.
Ia menutup dengan peringatan keras: bila pemerintah terus memaksakan sistem ini, MBG akan dikenang bukan sebagai penyelamat gizi, melainkan sebagai “program bencana nasional yang meracuni anak bangsa.” (RED).
Discussion about this post