BATAM, RADIANTVOICE.ID – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menggelar Temu Regional se-Sumatera di Batam sebagai upaya memperkuat konsolidasi organisasi dan mempercepat kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional. Agenda ini juga diarahkan untuk mengawal implementasi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto serta visi besar Indonesia Emas 2045.
Pertemuan strategis ini dibuka langsung oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Rifqinizamy Karsayuda, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI. Dalam sambutannya, Rifqi menegaskan bahwa temu regional menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah para alumni HMI di seluruh daerah agar kontribusi konstruktif terhadap bangsa semakin nyata.
“Hari ini kita berkumpul bukan sekadar konsolidasi, tetapi juga mendengarkan aspirasi dari daerah. KAHMI harus hadir dengan solusi, bukan hanya dalam momentum politik, melainkan di setiap ruang pembangunan bangsa,” ujar Rifqi, Minggu (21/09)
Rifqi menjelaskan bahwa temu regional digelar di lima titik strategis. Pertama di Ternate untuk kawasan Papua dan Maluku, kedua di Batam untuk wilayah Sumatera, ketiga di Makassar pada Oktober mendatang untuk Sulawesi, dan puncaknya akan berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada November sekaligus memperingati HUT HMI.
Ia juga menyampaikan otokritik terkait relasi MN KAHMI dengan Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) yang kerap hanya aktif saat momentum suksesi. Rifqi berkomitmen untuk berkeliling Indonesia demi merawat mata air pengkaderan HMI dan memperkuat jaringan KAHMI di daerah.
Sorotan Rifqi: Akademik, Birokrasi, Politik, dan Usaha
Lebih jauh, Rifqi menyoroti keunggulan HMI di bidang akademik, birokrasi, dan politik. Ia menyebut banyak alumni yang sukses menjadi kepala daerah, akademisi, hingga pejabat birokrasi. Namun, di ranah politik, pengaruh KAHMI dinilai mulai meredup akibat menguatnya pragmatisme.
Selain itu, Rifqi menilai kelemahan nyata ada di bidang wirausaha. Menurutnya, kader HMI perlu dilatih lebih serius dalam aspek kewirausahaan melalui materi khusus dalam Latihan Kader (LK).
“Kader yang mapan secara ekonomi akan lebih mudah menggerakkan organisasi. Karena itu, enterpreneurship harus jadi materi wajib dalam kaderisasi HMI,” tegasnya.
Wali Kota Batam sekaligus Ketua Presidium MD KAHMI Batam, Amsakar Achmad, menyambut baik pemilihan Batam sebagai tuan rumah. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan posisi Batam sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) yang selalu menjadi titik pergerakan strategis nasional.
“Kita berharap temu regional ini melahirkan ide-ide kreatif dan daya kritis khas HMI. Dengan begitu, KAHMI semakin dekat dengan isu strategis bangsa dan mampu memberikan solusi nyata,” ungkap Amsakar.
Temu regional KAHMI se-Sumatera ini dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari Mendagri Tito Karnavian, Wamenag Romo Syafei, Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, hingga para gubernur se-Sumatera seperti Abdul Wahid (Riau), Helmi Hasan (Bengkulu), Mahyeldi Ansharullah (Sumbar), dan Ansar Ahmad (Kepri). Hadir pula para bupati dan wali kota alumni HMI dari berbagai daerah.
Dengan konsolidasi di Batam ini, KAHMI menegaskan komitmennya untuk memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa—tidak hanya dalam aspek politik, tetapi juga dalam membangun ekonomi, birokrasi, serta mengawal transformasi menuju Indonesia Emas.
Discussion about this post