JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Persatuan Ummat Islam (PUI) resmi menjalin langkah strategis untuk mempererat kerja sama pendidikan dan kebudayaan dengan Yunus Emre Enstitüsü Jakarta. Melalui kunjungan resmi yang berlangsung pada Selasa (12/8/2025), DPP PUI dipimpin Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Dr. Adhe Nuansa Wibisono – disambut hangat oleh Dr. Cemal Sahin, Direktur Yunus Emre Enstitüsü Jakarta.
Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi menjadi pintu masuk bagi kolaborasi yang lebih konkret di bidang pertukaran pelajar, promosi bahasa, dan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
“Kami berkomitmen mendukung pelajar Indonesia yang ingin belajar di Turki, termasuk melalui program beasiswa dan pelatihan bahasa,” kata Dr. Sahin. Ia memaparkan bahwa Yunus Emre Enstitüsü saat ini aktif di 85 negara sebagai pusat diplomasi budaya, mempromosikan bahasa dan tradisi Turki di panggung internasional.
Minat pelajar Indonesia untuk studi di Turki juga kian meningkat. Tahun ini saja, tercatat 5.500 pendaftar untuk beasiswa pemerintah Turki, meskipun kuota beasiswa penuh hanya tersedia bagi 100 – 150 orang per tahun.
“Seleksi ketat ini membuat penguasaan bahasa Turki menjadi modal penting,” jelasnya.
PUI pun menyambut tantangan tersebut dengan antusias. Dr. Wibisono menyebut pihaknya tengah mengkaji pembukaan kelas bahasa Turki di lingkungan PUI, program summer school, dan pertukaran akademisi.
“Langkah ini adalah strategi membuka akses pendidikan global bagi santri dan siswa Indonesia,” ujarnya.
Sambutan yang diberikan tuan rumah menambah kehangatan pertemuan. Kudapan khas Turki, Baklava dan teh “çay”, turut hadir di meja diskusi, menghadirkan suasana akrab di sela pembahasan serius.
Selain pelatihan bahasa, Yunus Emre Enstitüsü juga memperkenalkan program summer school yang memungkinkan pelajar Indonesia belajar langsung di Turki. Peserta tak hanya mendapatkan pembelajaran akademik, tetapi juga pengalaman budaya seperti seni, musik, dan sejarah.
“Kami ingin program ini menjadi jembatan persahabatan yang lebih kuat antara kedua bangsa,” kata Dr. Sahin.
Bagi PUI, kerja sama ini sejalan dengan visi membekali generasi muda dengan kompetensi global.
“Penguasaan bahasa Turki bukan hanya membuka pintu beasiswa, tapi juga mempererat hubungan bilateral berbasis saling pengertian budaya,” tegas Dr. Wibisono.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi titik awal kemitraan yang berkelanjutan. Melalui promosi beasiswa, pertukaran budaya, dan pelatihan bahasa, PUI dan Yunus Emre Enstitüsü optimistis dapat memberikan manfaat nyata bagi generasi muda, sekaligus memperkuat ikatan Indonesia–Turki di masa depan (RED).
Discussion about this post