HALMAHERA SELATAN, RADIANTVOICE.ID – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi melakukan kunjungan kerja ke Desa Sumber Makmur, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, sebagai bagian dari upaya memperkuat kawasan transmigrasi sebagai sentra ekonomi produktif dan lumbung pangan nasional.
Desa Sumber Makmur dikenal sebagai kawasan transmigrasi yang berhasil mengubah lahan kosong menjadi lahan pertanian yang subur. Dengan luas mencapai 75 hektare, desa ini telah mampu mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Halmahera Selatan dan bahkan menyuplai ke wilayah lain di sekitarnya.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada Kamis (18/7), Viva Yoga—yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN)—disambut langsung oleh Wakil Bupati Helmi Umar Muchsin beserta jajaran pejabat pemerintah daerah. Ia melakukan dialog atau “sambung rasa” dengan warga transmigran guna menyerap aspirasi sekaligus memberikan dorongan semangat atas capaian pertanian yang telah dicapai warga.
“Panen raya yang pernah dilakukan perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan,” ujar Viva Yoga dalam sambutannya, seraya mengapresiasi ketekunan para transmigran dalam mengelola sawah dan menjaga produktivitasnya.
Menurutnya, keberhasilan Desa Sumber Makmur sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita, khususnya terkait swasembada pangan. Karena itu, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan transmigrasi.
Tak datang dengan tangan kosong, Viva Yoga membawa kabar baik: bantuan dari Kementerian Transmigrasi sebesar Rp4,5 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur penunjang, renovasi sekolah, serta perbaikan fasilitas umum seperti jalan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
“Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi. Kita harap bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan,” tegasnya.
Dengan kunjungan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa kawasan transmigrasi tidak hanya menjadi tempat pemukiman baru, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan dan mandiri (RED).































Discussion about this post