JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim menegaskan komitmen mereka untuk mempercepat dan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia, mencakup berbagai sektor strategis seperti ekonomi, pendidikan, budaya, hingga perdagangan dan riset teknologi.
Pertemuan resmi yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, menjadi simbol eratnya hubungan dua negara serumpun di tengah dinamika kawasan dan geopolitik global. Dalam pernyataan bersama, Presiden Prabowo menekankan bahwa kesamaan visi dan pandangan antara dirinya dan PM Anwar menjadi fondasi kokoh dalam memperkuat hubungan kedua negara.
“Kita sepakat mempercepat kerja sama di semua bidang, terutama ekonomi, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan,” kata Prabowo, Jumat (27/6).
Tak hanya hubungan kenegaraan, Prabowo dan Anwar juga berbagi sejarah panjang sebagai sahabat pribadi selama hampir lima dekade. Hal ini menjadi penguat hubungan interpersonal yang berdampak positif terhadap diplomasi dua negara.
“Pak Anwar bukan hanya sahabat saya, tapi sahabat seluruh rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.
Sementara itu, PM Anwar menyampaikan bahwa semangat persaudaraan antara kedua bangsa harus diwujudkan dalam kerja sama nyata yang meningkatkan martabat negara di bidang ekonomi, investasi, hingga pendidikan.
“Karena semangat persaudaraan begitu kuat, kita masing-masing memiliki tanggung jawab untuk mengangkat martabat negara dalam berbagai bidang,” ujarnya.
Di tingkat internasional, keduanya menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan Iran, serta menyerukan penyelesaian damai atas konflik di Palestina dengan solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan yang adil.
“Indonesia dan Malaysia memandang pentingnya upaya kolektif global untuk mendorong penyelesaian damai terhadap berbagai konflik dunia,” tegas Prabowo.
Anwar pun mengecam tindakan brutal Israel di Gaza dan mendukung langkah bersama memperjuangkan kemerdekaan Palestina secara konsisten.
Pertemuan Prabowo dan Anwar menunjukkan bahwa hubungan Indonesia–Malaysia bukan sekadar diplomasi formal, melainkan kemitraan berbasis sejarah, kepercayaan, dan visi yang selaras dalam mewujudkan Asia Tenggara yang stabil, damai, dan berpengaruh secara global (RED).
			








		    





















                
Discussion about this post