JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) sebagai bagian dari strategi besar menuju kemandirian sektor kesehatan nasional. Langkah ini disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk tokoh muda dan akademisi kesehatan masyarakat, Dr. Arief Rosyid Hasan.
Menurut Arief, pembangunan KEK Sanur bukan hanya pencapaian infrastruktur, tetapi juga simbol keberanian politik dan arah baru pembangunan nasional yang berbasis pada kemandirian bangsa.
“Langkah Presiden Prabowo ini bukan langkah biasa. Ini adalah pembuktian bahwa Indonesia tidak lagi ingin bergantung pada negara lain untuk urusan kesehatan. KEK Sanur dan BIH adalah simbol tekad untuk berdikari secara medis,” tegas Arief Rosyid di Jakarta, Kamis (26/06).
Dalam keterangan lebih lanjut, Arief menilai bahwa kehadiran Bali International Hospital (BIH), yang terintegrasi dengan KEK Sanur dan didukung kolaborasi mitra global seperti Mayo Clinic, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun layanan kesehatan kelas dunia di tanah air.
“Kita kehilangan ratusan triliun rupiah setiap tahun hanya karena rakyat kita berobat ke luar negeri. Ini harus dihentikan, dan Prabowo mengambil langkah konkret yang sangat penting,” ujarnya.
Menurut Arief, peresmian KEK Sanur harus dilihat sebagai titik balik menuju ekosistem kesehatan nasional yang kuat, kompetitif, dan berdaulat—dari segi layanan, teknologi, hingga pendidikan dan riset kedokteran.
Arief juga menyebut bahwa karakter kepemimpinan Prabowo yang berani dan visioner sangat dibutuhkan untuk mendorong transformasi di sektor kesehatan yang selama ini tertinggal dari negara-negara tetangga.
“Presiden Prabowo layak mendapat gelar sebagai Bapak Kemandirian Bangsa. Beliau tidak hanya bicara, tapi bertindak. Langkahnya di sektor kesehatan ini adalah bukti bahwa kemandirian bukan hanya slogan, tetapi visi yang dijalankan,” ucap Arief.
Selain menyediakan layanan medis, BIH juga akan berfungsi sebagai pusat riset, pelatihan tenaga medis, dan pengembangan teknologi kesehatan berbasis dalam negeri. Langkah ini diyakini akan mendorong inovasi dan efisiensi dalam sistem kesehatan nasional.
Arief Rosyid menambahkan bahwa pembangunan fasilitas seperti KEK Sanur harus diikuti dengan penguatan sistem jaminan kesehatan yang inklusif dan terintegrasi. Dalam konteks itu, program Cek Kesehatan Gratis yang diluncurkan bersamaan menjadi langkah awal yang patut diapresiasi.
“Indonesia harus punya mimpi besar di sektor kesehatan. Jangan hanya jadi konsumen, tapi produsen solusi. Dengan pemimpin seperti Prabowo, saya yakin kita bisa,” pungkas Arief.
Peresmian KEK Sanur ini menjadi momen penting dalam sejarah pembangunan kesehatan Indonesia, mempertegas arah baru menuju negara sehat, kuat, dan disegani dunia (RED).
Discussion about this post