NEW YORK, RADIANTVOICE.ID – Politikus muda progresif Zohran Mamdani berada di ambang kemenangan dalam pemilihan pendahuluan wali kota New York dari Partai Demokrat, usai mantan Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan kekalahan secara resmi, Selasa malam waktu setempat.
Dalam pidato singkat kepada para pendukungnya, Cuomo yang berusia 67 tahun mengumumkan telah menghubungi Mamdani untuk memberi selamat atas keunggulannya.
“Malam ini adalah miliknya,” ujar Cuomo, mengakhiri ambisinya untuk kembali ke panggung politik setelah mundur pada 2021 akibat tuduhan pelecehan seksual.
Mamdani, 33 tahun, anggota DPR negara bagian New York dan seorang democratic socialist, mengungguli Cuomo dengan perolehan suara 43,5% berbanding 36,4% menurut hasil sementara dengan 95% suara masuk, berdasarkan data dari dewan pemilihan kota New York. Sembilan kandidat Demokrat lainnya tertinggal jauh di belakang.
Meski hasil final baru akan diumumkan minggu depan karena sistem ranked-choice voting, keunggulan Mamdani diprediksi sulit dikejar oleh Cuomo. Hal ini diperkuat oleh dukungan dari kandidat peringkat ketiga, Brad Lander, yang mendorong pendukungnya untuk menempatkan Mamdani sebagai pilihan kedua.
Wajah Baru Politik New York
Pemilihan ini menjadi indikator arah baru bagi Partai Demokrat, lima bulan setelah dimulainya masa jabatan kedua Presiden Donald Trump. Cuomo tampil sebagai kandidat moderat dengan dukungan dari kalangan elite partai, sementara Mamdani menawarkan alternatif progresif dengan janji perubahan menyeluruh.
Mamdani, lahir di Uganda dari keluarga keturunan India, akan menjadi wali kota Muslim pertama di New York jika terpilih dalam pemilu umum November mendatang. Ia juga dikenal sebagai aktivis pro-Palestina dan mendapat dukungan dari Senator Bernie Sanders serta anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez.
Sementara itu, Wali Kota petahana Eric Adams akan mencalonkan diri kembali sebagai kandidat independen, meski elektabilitasnya tergerus oleh skandal korupsi dan kedekatannya dengan kubu Trump. Kandidat dari Partai Republik, Curtis Sliwa, juga akan kembali bertarung setelah kalah dari Adams pada 2021.
Representasi Baru dan Harapan Generasi Muda
Bagi sebagian pemilih, Mamdani dianggap mewakili era baru politik kota terbesar di Amerika Serikat itu.
“Saatnya yang muda, berbeda, dan penuh semangat,” ujar Ignacio Tambunting, aktor 28 tahun, setelah memberikan suaranya di Manhattan sebagaimana dinukil dari Reuters..
Voter lain, Leah Johanson (39), memilih Mamdani meski mengaku agak khawatir dengan sikap progresifnya. Namun ia menolak keras untuk memilih Cuomo.
“Saya tidak akan pernah memilih pria dengan tuduhan pelecehan yang kredibel,” katanya tegas.
Cuomo, yang tetap membantah semua tuduhan, sempat mendapat dukungan dari tokoh senior seperti Bill Clinton dan Michael Bloomberg. Namun, suara progresif terbukti lebih dominan di pemilihan kali ini.
Sistem Pilihan Berjenjang Perkuat Posisi Mamdani
Sistem ranked-choice voting yang digunakan memungkinkan pemilih memilih hingga lima kandidat secara berurutan. Kandidat dengan suara paling sedikit dieliminasi setiap putaran, dan suara pendukungnya dialihkan ke kandidat berikutnya dalam daftar preferensi.
Mamdani diyakini akan semakin memperbesar keunggulan dalam putaran tambahan, mengingat adanya kesepakatan saling dukung antara dirinya dan Lander untuk menjadi pilihan kedua bagi pendukung masing-masing (RED).
Discussion about this post