MOSKOW, RADIANTVOICE.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras agresi militer yang dilancarkan Amerika Serikat dan Israel terhadap Iran. Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Senin (23/6), Putin menyebut serangan tersebut sebagai “agresi yang tak berdasar dan tak dapat dibenarkan.”
“Serangan ini adalah bentuk agresi yang tidak memiliki dasar hukum. Rusia mengecam tindakan ofensif dari Amerika Serikat dan rezim Israel terhadap Iran,” tegas Putin, seperti dikutip dari keterangan resmi Kremlin dan dilansir dari Iran Daily, Selasa (24/06).
Putin menekankan kedekatan dan kepercayaan yang terjalin kuat antara Teheran dan Moskow, dan menyatakan bahwa Rusia akan terus membantu rakyat Iran serta mencari jalan keluar dari krisis yang sedang berlangsung di kawasan Asia Barat.
Kunjungan Araghchi ke Moskow disebut menjadi momen penting untuk membahas solusi atas ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Araghchi memuji sikap Rusia yang secara tegas menolak serangan Israel dan Amerika terhadap Iran. Ia menegaskan bahwa Teheran saat ini sedang menjalankan hak membela diri secara sah sesuai hukum internasional.
“Ketegangan saat ini dipicu oleh agresi yang tidak masuk akal dari rezim Israel dan Amerika Serikat. Tindakan ini jelas melanggar Piagam PBB dan hukum internasional, sementara Republik Islam Iran tengah melakukan pembelaan diri yang sah,” ujar Araghchi.
Menlu Iran juga menyampaikan bahwa negaranya selalu menjalin konsultasi erat dengan Moskow, terutama terkait isu-isu keamanan global, termasuk dalam perundingan nuklir.
“Rusia telah menjadi mitra dan pendukung kami dalam isu nuklir. Mereka hadir di meja perundingan dan memahami posisi kami,” katanya.
Diketahui, Israel memulai serangan agresif terhadap Iran pada 13 Juni lalu, dengan menargetkan fasilitas militer, nuklir, hingga infrastruktur sipil. Sebagai balasan, Teheran meluncurkan rudal ke wilayah pendudukan Israel.
Ketegangan meningkat tajam setelah pada Minggu dini hari, Amerika Serikat ikut campur dan melancarkan serangan udara ke tiga situs nuklir utama Iran: Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Iran menegaskan bahwa mereka akan terus mempertahankan kedaulatan dan keselamatan rakyatnya dari segala bentuk agresi, sembari memperingatkan bahwa tindakan AS dan Israel dapat memperluas konflik di kawasan (RED).
Discussion about this post