TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Gelombang baru serangan rudal Iran mengguncang wilayah pendudukan Israel pada Senin malam hingga Selasa pagi, memaksa jutaan warga Israel kembali berlindung di bunker bawah tanah untuk hari keempat berturut-turut. Serangan ini diluncurkan dalam dua tahap: drone lebih dulu dilepas, kemudian disusul rudal balistik berkekuatan tinggi yang menghantam sejumlah target.
Dalam laporan yang beredar, sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome, disebut telah diretas. Bahkan, beberapa rudal Israel dilaporkan secara keliru ditembakkan ke wilayah sendiri, memperlihatkan kekacauan dalam sistem pertahanan mereka. Rekaman video amatir dari dalam wilayah pendudukan menunjukkan sejumlah besar rudal Iran berhasil menembus pertahanan udara Israel tanpa halangan dan menghantam target secara langsung.
Sebelumnya, pada Senin (16/6), Direktorat Siber Nasional Israel mengakui adanya penyebaran pesan teks palsu yang menginstruksikan warga untuk tidak masuk ke tempat perlindungan publik. Pesan ini dikirim dari unit militer yang biasanya memberikan panduan keselamatan sipil, dan diyakini sebagai hasil dari serangan siber terkoordinasi.
Serangan Iran ini merupakan respons atas agresi militer Israel yang dimulai pada 13 Juni lalu, ketika sejumlah sasaran di wilayah Iran, termasuk gedung tempat tinggal dan fasilitas militer, dihantam serangan Israel. Serangan itu menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer Iran, ilmuwan Iran, serta warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, segera menunjuk jajaran komando militer baru dan menyatakan bahwa “hidup akan menjadi kelam bagi Israel”. Tak lama kemudian, Iran memulai operasi balasan besar-besaran ke jantung wilayah Israel – Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa – menggunakan ratusan rudal dan drone, sebagai bentuk dari janji Iran untuk “membuka gerbang neraka” bagi Tel Aviv.
Pejabat Iran menegaskan bahwa operasi ini akan terus berlangsung selama diperlukan hingga ancaman dari rezim Zionis benar-benar dihentikan. Demikian laporan yang dilansir dari IRNA, Kantor Berita Republik Islam Iran (RED).
Discussion about this post