TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Dalam upaya diplomatik melalui sambungan telepon, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan sikap Republik Islam Iran. Ia menekankan bahwa negaranya tidak pernah mencari perang atau pertumpahan darah, tetapi sama sekali tidak akan ragu untuk membela diri dengan kekuatan penuh terhadap ancaman musuh.
Pernyataan tersebut disampaikan Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu, saat keduanya membahas agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Iran serta proses pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat mengenai program nuklir damai Iran.
“Republik Islam Iran tidak pernah menginginkan perang atau pertumpahan darah, namun kami tidak ragu untuk mempertahankan diri dengan tegas. Pilihan utama kami selalu menyelesaikan persoalan melalui jalur diplomatik. Tapi anggapan bahwa Iran akan menerima tuntutan tidak masuk akal dan standar ganda di bawah tekanan, atau akan duduk di meja perundingan saat rezim Zionis terus menyerang, adalah asumsi yang keliru,” tegas Pezeshkian sebagaimana dilansir dari Iran Daily, Senin (16/6).
Ia menambahkan, “Pihak Amerika selama ini selalu menekankan dalam perundingan bahwa rezim Zionis tidak akan melakukan agresi tanpa koordinasi dan izin mereka. Oleh karena itu, jelas bahwa serangan saat ini dilakukan dengan koordinasi dan restu dari Amerika.”
Mengenai program nuklir Iran, Presiden Pezeshkian kembali menegaskan bahwa Republik Islam tidak memiliki niat untuk memperoleh senjata nuklir karena hal itu bertentangan dengan prinsip ideologis negara dan fatwa keagamaan Pemimpin Revolusi Islam Iran.
“Republik Islam Iran selalu siap untuk mencapai kesepahaman dan perjanjian melalui dialog dan interaksi. Namun sayangnya, alih-alih menerima argumen kami, kekuatan dunia justru menerima kebohongan dari rezim yang ingin menciptakan ketidakstabilan di kawasan,” kata Pezeshkian.
Di pihak lain, Presiden Macron menyatakan kesiapan Prancis untuk berperan lebih aktif dalam menyelesaikan isu nuklir antara Iran dan AS. Ia berharap bahwa perkembangan terbaru tidak akan berdampak negatif terhadap kerja sama dan hubungan antara Iran dan Prancis.
Macron juga menegaskan bahwa Paris tidak diberi informasi mengenai rencana Israel menyerang Iran dan tidak terlibat dalam agresi tersebut (RED).
Discussion about this post