WASHINGTON, RADIANTVOICE.ID – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Informasi ini diungkapkan oleh tiga pejabat AS kepada mitra BBC di Amerika, CBS News.
Menurut salah satu sumber, Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa rencana pembunuhan terhadap Khamenei adalah “bukan ide yang baik”. Hingga saat ini, Trump belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.
Percakapan antara Trump dan Netanyahu tersebut dikabarkan terjadi setelah Israel melancarkan serangan ke wilayah Iran pada Jumat lalu. Saat diwawancarai oleh Fox News, Netanyahu tidak secara langsung membenarkan ataupun membantah laporan Reuters yang menyebut bahwa Trump telah memveto rencana pembunuhan pemimpin Iran itu.
“Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi, dan saya tidak akan membahasnya,” ujar Netanyahu. “Tapi saya bisa katakan, kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan, dan saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang terbaik untuk mereka. Saya tidak akan masuk ke detailnya.”
Seorang pejabat Israel juga mengatakan kepada CBS News bahwa secara prinsip, Israel tidak menargetkan tokoh politik untuk dibunuh. “Kami fokus pada program nuklir dan militer. Siapa pun yang bertanggung jawab atas program tersebut tidak seharusnya hidup dengan nyaman,” ujarnya.
Serangan Israel terhadap infrastruktur nuklir Iran dan target-target militer dimulai sejak Jumat dan terus berlangsung hingga hari Minggu, menandai hari ketiga dari eskalasi besar antara kedua negara.
Dalam pernyataan terbarunya di platform Truth Social, Trump menyerukan agar Iran dan Israel mencapai kesepakatan damai. Ia menyebut dirinya mampu menghentikan konflik ini seperti yang ia klaim pernah lakukan terhadap ketegangan antara India dan Pakistan.
Saat berbicara kepada wartawan sebelum bertolak ke KTT G7 di Kanada, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap mendukung Israel, meski menolak mengonfirmasi apakah ia meminta Israel menghentikan serangannya ke Iran.
Sementara itu, putaran terbaru perundingan nuklir AS-Iran yang semula dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu dibatalkan. Menteri Luar Negeri Oman, Badr Albusaidi, selaku mediator, mengumumkan pembatalan tersebut sehari sebelumnya.
Iran dilaporkan telah memberi tahu Qatar dan Oman bahwa mereka tidak akan membuka jalur negosiasi gencatan senjata selama masih berada di bawah serangan Israel, demikian disampaikan seorang pejabat kepada Reuters.
Trump, dalam pernyataan hari Sabtu, menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran. Namun ia memperingatkan keras, “Jika kami diserang dalam bentuk apa pun oleh Iran, seluruh kekuatan militer AS akan membalas pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya.” (RED).
Discussion about this post