JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Isu dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun kembali memanas di ruang publik. Di tengah gempuran opini liar dan serangan akun-akun buzzer yang terus menggiring narasi miring, mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim akhirnya buka suara.
Mantan bos Gojek ini menyatakan siap menjalani pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung terkait program digitalisasi pendidikan yang kini dipertanyakan.
“Saya menghormati dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung. Penegakan hukum yang adil dan transparan adalah fondasi negara demokratis,” tegas Nadiem saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (10/6).
Ia menekankan bahwa kebijakan yang dilaksanakan dengan niat baik tidak boleh serta-merta disamakan dengan praktik korupsi.
“Saya tidak pernah menoleransi korupsi dalam bentuk apa pun. Saya siap memberikan klarifikasi jika diperlukan,” sambungnya.
Nadiem juga mengingatkan publik untuk tidak terpancing opini sesat atau framing sepihak. Ia menyerukan agar masyarakat tetap kritis, namun tetap adil dalam menilai situasi. “Saya berkomitmen untuk bersikap kooperatif demi menjernihkan persoalan ini dan menjaga kepercayaan terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama,” tandasnya.
Di tengah derasnya wacana di media sosial, pernyataan Nadiem seolah menjadi tamparan bagi para buzzer yang coba membakar opini tanpa dasar hukum yang jelas. Kini, sorotan beralih ke bagaimana proses hukum akan menyingkap kebenaran di balik proyek fantastis senilai hampir Rp10 triliun itu (RED).
Discussion about this post