JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Momen hangat tersaji dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri terlihat akrab dengan Presiden Prabowo Subianto. Kebersamaan dua tokoh besar ini mencuri perhatian publik dan memicu spekulasi positif tentang rekonsiliasi politik nasional.
Juru Bicara PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli, menegaskan bahwa pertemuan tersebut mencerminkan tidak adanya masalah pribadi antara Megawati dan Prabowo.
“Kehadiran Ibu Megawati dan bertemu dengan Presiden Prabowo memang menunjukkan dua tokoh ini tidak ada persoalan, baik secara individu, apalagi pertemuan untuk masalah bangsa,” ujar Romli saat dihubungi pada Selasa (3/6).
Romli juga menilai kehadiran Megawati sebagai bentuk nyata pengamalan sila ke-3 Pancasila, yakni Persatuan Indonesia. Ia menyebut Megawati datang sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan tokoh yang sejak lama memperjuangkan pengakuan resmi 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
“Beliau juga Presiden RI ke-5 dan Ketua Umum PDI Perjuangan yang konsisten puluhan tahun memperjuangkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila yang sempat dilarang Orde Baru dari tahun 1970, kemudian baru diresmikan oleh Negara pada tahun 2016,” jelasnya.
Lebih lanjut, Romli mengatakan bahwa Megawati hadir dalam acara kenegaraan bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai wujud komitmen untuk memperkuat Pancasila.
“Dan bertemu dengan semua pemimpin di negeri ini sebagai pengamalan sila ke-3 Pancasila dan gotong-royong yang menurut Bung Karno sebagai intisari Pancasila,” tambahnya.
Romli menekankan bahwa Hari Lahir Pancasila adalah momen penting, tidak hanya bagi BPIP dan PDI Perjuangan, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita tidak bisa memahami dan menghayati Pancasila yang kita kenal saat ini tanpa membaca dan mempelajari pidato Bung Karno 1 Juni 1945,” pungkasnya.
Kehangatan Megawati dan Prabowo dalam satu panggung kenegaraan ini pun menjadi simbol kuat bahwa perbedaan politik tak harus menjadi jurang pemisah, melainkan jembatan untuk persatuan (RED).
Discussion about this post