BANTEN, RADIANTVOICE.ID – Baru genap 100 hari menjabat, Gubernur Banten Andra Soni mendapat sorotan publik lewat hasil survei Indikator Politik Indonesia. Sebanyak 50,8 persen responden menyatakan puas dengan kinerjanya. Tapi anggota DPRD Banten meminta publik tidak buru-buru menilai.
Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Gerindra, Rifky Hermiansyah, menilai evaluasi terhadap kepala daerah seharusnya dilakukan dalam kerangka waktu yang lebih panjang. Menurutnya, masa 100 hari terlalu pendek untuk mengukur efektivitas pemerintahan di provinsi dengan tantangan infrastruktur sebesar Banten.
“Satu provinsi dengan provinsi lain punya alat ukur berbeda. Menurut saya, membandingkan kinerja kepala daerah hanya berdasar 100 hari tidak adil,” kata Rifky, Jumat (30/5/2025).
Rifky mencontohkan ketimpangan infrastruktur antara Banten bagian selatan dan utara yang belum teratasi selama bertahun-tahun. Ia menegaskan bahwa pemerintahan Andra Soni baru mulai menyusun fondasi kebijakan yang manfaatnya belum bisa langsung dirasakan masyarakat.
Salah satu langkah yang diapresiasi adalah program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra), yang mulai masuk APBD 2025. Program ini memungkinkan Pemprov membantu perbaikan jalan rusak di tingkat desa dan kabupaten.
Tak hanya itu, Pemprov juga tengah menyiapkan program sekolah gratis untuk SMA swasta yang akan dimulai tahun ajaran 2025/2026. Menurut Rifky, program ini baru akan berdampak nyata sekitar Juli–Agustus 2025.
“Banyak kerja nyata Andra Soni belum terlihat kamera. Tapi fondasinya sudah mulai dibangun,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya menilai secara utuh dan berkelanjutan, bukan sekadar bersandar pada hasil survei yang bersifat snapshot.
Sebagai informasi, survei Indikator dilakukan pada 12–19 Mei 2025 terhadap 400 responden di Banten dengan margin of error ±5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasilnya menunjukkan 50,8 persen warga menyatakan puas terhadap kinerja Andra Soni (RED).
Discussion about this post