AMERIKA, RADIANTVOICE.ID – Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan Wakil Presiden Demokrat, Kamala Harris, akan bertemu dalam debat pertama pemilihan Presiden Amerika Serikat pada hari Selasa ini. Inilah pertemuan yang bisa menjadi momen penting dalam pertarungan mereka untuk merebut kursi kepresidenan.
Debat yang diselenggarakan oleh ABC News pada pukul 9 malam ET (0100 GMT pada Rabu) berlangsung hanya delapan minggu sebelum pemilihan 5 November 2024. Kedua kandidat ini akan bersaing ketat merebut simpati dan suara pemilih warga negara Amerika. Pemungutan suara sendiri awalnya akan dimulai di beberapa negara bagian hanya beberapa hari setelah debat berlangsung.
Pertemuan ini sangat penting bagi Kamala Harris, karena jajak pendapat menunjukkan bahwa lebih dari seperempat pemilih potensial merasa mereka belum cukup mengenal dirinya. Ini sangat berbeda dengan Donald Trump yang sudah sangat dikenal.
Debat yang disiarkan secara nasional ini juga memberikan Harris, seorang mantan jaksa, kesempatan untuk mengajukan argumen melawan Trump. Berbagai isu, seperti vonis kejahatan yang diterima Trump, dukungan terang-terangan terhadap para pendukung yang dihukum atas serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS, serta pernyataan-pernyataan palsunya yang sering kali muncul, menjadi topik yang menarik untuk diangkat dalam debat tersebut.
Ini akan menjadi pertemuan pertama antara kedua kandidat, setelah berminggu-minggu serangan pribadi terhadap Harris dilakukan oleh Trump dan sekutunya, termasuk penghinaan bernuansa rasis dan seksis.
John Gerr, profesor di Universitas Vanderbilt dan ahli politik kepresidenan menilai bahwa perdebatan di atas panggung dapat menjauhkan pemilih yang masih ragu.
Penasihat Trump dan rekan-rekan Partai Republik telah mendesaknya untuk fokus pada isu-isu seperti imigrasi ilegal dan tingginya harga, topik yang mendapat respon baik dari pemilih, serta menggambarkan Harris sebagai sosok yang terlalu liberal untuk Amerika.
“Tidak ada batasan seberapa rendah dia akan bertindak, dan kita harus bersiap untuk itu,” kata Harris dalam wawancara radio yang disiarkan pada hari Senin sebagaimana dilansir Reuters.
Debat presiden tidak selalu mengubah arah, tetapi bisa mengubah dinamika persaingan. Penampilan buruk Presiden Joe Biden melawan Trump pada bulan Juni sangat merusak citranya hingga akhirnya memaksanya menghentikan kampanyenya.
Dalam kontestasi yang bisa kembali ditentukan oleh puluhan ribu suara di beberapa negara bagian, bahkan perubahan kecil dalam opini publik bisa mengubah hasil. Kedua kandidat saat ini hampir seimbang di tujuh negara bagian kunci yang kemungkinan akan menentukan pemilu, menurut rata-rata jajak pendapat yang dikumpulkan oleh The New York Times.
“Ada lebih banyak yang bisa diperoleh dan hilang bagi Kamala Harris,” kata Mitchell McKinney, mantan penasihat Komisi Debat Kepresidenan AS, karena Harris, katanya, masih relatif belum dikenal oleh banyak pemilih.
Pemirsa akan mencari tahu di mana posisinya terhadap berbagai isu. Namun, yang sama pentingnya adalah bagaimana ia menghadapi Trump di panggung debat. Sebaliknya, Trump sudah memiliki citra yang kuat.
“Pada titik ini, Anda sudah pro atau kontra terhadap Trump,” kata McKinney.
Debat selama 90 menit ini akan berlangsung di National Constitution Center di Philadelphia. Sesuai kesepakatan, tidak akan ada audiens langsung, dan mikrofon akan dimatikan ketika bukan giliran kandidat berbicara (RED).
Discussion about this post