BONDOWOSO, RADIANTVOICE.ID – Kericuhan besar pecah di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Tiga personel TNI dilaporkan sempat disandera warga pada Kamis (15/5), dalam konflik panas yang juga memicu pembakaran dua rumah dan penutupan akses jalan desa.
Kapolres Bondowoso AKBP Agung Harto Cahyono membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat kesalahpahaman antara warga dan personel TNI. “Alhamdulillah setelah melalui dialog, kondisi sudah mulai kondusif,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (16/5).
Tiga prajurit TNI yang sempat ditahan oleh warga akhirnya dibebaskan pada Jumat dini hari sekitar pukul 00.05 WIB. Salah satu dari mereka dilaporkan mengalami luka. Proses pembebasan berlangsung setelah adanya dialog intensif dan pendekatan persuasif antara aparat kepolisian, pihak TNI, serta tokoh masyarakat setempat.
Ketegangan bermula saat warga Desa Kaligedang berinisiatif membangun pos siskamling di atas lahan milik PTPN XI. Meski telah mendapat izin dari kepala desa, rencana ini ditolak oleh pihak PTPN XI yang kemudian melibatkan personel TNI untuk melarang aktivitas pembangunan tersebut. Larangan itu justru menyulut emosi warga dan berujung pada cekcok hingga dugaan pemukulan terhadap prajurit.
“Kericuhan makin membesar. Sampai ada salah satu personel TNI yang terluka,” ungkap Camat Ijen, Wisnu Hartono. Selain penyanderaan, warga juga membakar dua rumah milik asisten tanaman (sinder) PTPN XI dan menebang pohon untuk menutup akses masuk ke desa.
Situasi akhirnya mereda setelah Kapolres Bondowoso bersama jajaran TNI dan tokoh masyarakat turun langsung menggelar dialog untuk meredakan kemarahan warga. Saat ini, kondisi di Desa Kaligedang dilaporkan telah berangsur kondusif (RED).
Discussion about this post