JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Jagat media sosial geger usai beredar video dugaan oknum pengusaha meminta jatah proyek senilai Rp 5 triliun tanpa melalui proses lelang. Aksi ini langsung menuai kecaman, termasuk dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni yang menyebut tindakan itu bukan representasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Saya tidak yakin budaya dan kebijakan Kadin seperti itu. Ini bukan Kadin, ini preman,” tegas Sahroni dalam keterangannya yang diterima redaksi Radiant Voice, pada Rabu (14/5/2025).
Politikus NasDem ini menyatakan, dirinya yang juga merupakan anggota Kadin tak pernah mendengar adanya kebijakan pembagian proyek secara ilegal. Menurutnya, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid justru secara tegas melarang praktik seperti itu.
Sahroni mendesak aparat, khususnya Satgas Anti Premanisme, segera turun tangan dan mengusut oknum yang terlibat dalam aksi memalukan tersebut.
“Pak Presiden Prabowo sudah jelas minta berantas premanisme di dunia usaha. Kalau ada yang palakin bisnis, harus ditindak!” ujarnya tegas.
Ia juga menyoroti praktik-praktik seperti permintaan “jatah proyek”, “uang keamanan”, hingga “parkir liar” yang mencoreng iklim investasi di tanah air.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani turut angkat bicara. Ia mendorong investigasi mendalam terhadap kasus yang diduga terjadi di Cilegon tersebut, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan oknum ormas yang mencederai dunia usaha.
“Kita perlu tahu duduk persoalannya. Apakah ini individu atau membawa-bawa nama organisasi,” kata Shinta di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu (14/5/2025).
Kasus ini menjadi peringatan serius akan bahaya premanisme yang menyusup dalam dunia bisnis. Siapa aktor di balik layar? Benarkah proyek triliunan rupiah jadi bancakan para oknum? (RED).
Discussion about this post