JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah menghadapi ujian serius. Tidak hanya dari segi kinerja kabinet yang dinilai stagnan, namun juga merosotnya kepercayaan publik akibat lemahnya komunikasi politik dan kepemimpinan yang dinilai permisif.
Direktur Eksekutif Indonesia Development Research (IDR), Fathorrahman Fadli, mengungkapkan bahwa publik mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, struktur Kabinet Merah Putih yang terlalu gemuk dan diisi banyak figur titipan era sebelumnya justru menjadi beban politik bagi Presiden.
“Citra Prabowo dari yang semula tegas dan pro-rakyat, kini makin merosot karena lemahnya komunikasi dan ketegasan politik,” kata Fathorrahman di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Ia menilai, kesalahan Prabowo adalah terlalu lunak dalam menghadapi para menteri warisan Jokowi dan Gibran, yang dinilai tidak memberikan kontribusi nyata dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan politik nasional.
Fathorrahman juga mengkritisi peran juru bicara presiden yang menurutnya gagal menjaga narasi positif di ruang publik.
“Juru bicara dan lembaga komunikasi kepresidenan tidak berfungsi maksimal. Malah memperburuk citra kepemimpinan,” tambahnya.
Gibran Dinilai Jadi Beban Politik
Fathorrahman juga menyebut posisi Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden ikut menjadi faktor penurunan kepercayaan publik. “Masyarakat melihat Gibran lebih sebagai simbol beban politik ketimbang solusi pemerintahan,” tegasnya.
Kritik terhadap Prabowo juga datang dari internal kekuatan militer. Ratusan purnawirawan TNI dikabarkan menyampaikan keprihatinan terhadap arah pemerintahan saat ini.
“Kalau tidak segera melakukan tindakan strategis, Prabowo akan kehilangan momentum dan kepercayaan publik makin mengikis,” pungkasnya (RED).
Discussion about this post