JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Direktur Eksekutif Yayasan Bangka Belitung Kreatif, Fauzan Azima, menegaskan pentingnya akselerasi kebijakan daerah dalam menyukseskan program kependudukan yang dicanangkan pemerintah pusat. Menurutnya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) harus segera merespons program ini dengan kebijakan yang lebih integratif.
“Apalagi penguatan basis keluarga adalah sektor paling strategis dari keseluruhan entitas kebijakan yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah pusat saat ini, khususnya dalam rangka penyiapan SDM unggul serta kawasan kompetitif,” ujar Fauzan saat hubungi redaksi Radian Voice di sela-sela pertemuan informal dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd.di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Fauzan menekankan bahwa integrasi program menjadi faktor utama dalam membangun kesejahteraan keluarga. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., guna memastikan implementasi program kependudukan nasional di Bangka Belitung.
“Bapak Menteri Wihaji berkomitmen untuk turun langsung ke Bangka Belitung dalam beberapa waktu ke depan guna memastikan dan menguatkan program yang telah dicanangkan kementerian agar bisa terimplementasi secara maksimal di sana,” tegasnya.
Sebelumnya, dalam acara Buka Puasa Bersama Majelis Nasional KAHMI yang digelar di Ballroom Kantor Kemendukbangga/BKKBN pada Kamis (13/02/2025), Menteri Wihaji menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya merupakan lembaga baru yang bertugas mengurus keluarga sebagai bagian dari pembangunan SDM nasional.
“Kementerian ini merupakan kementerian yang baru dibentuk pada masa pemerintahan Pak Prabowo. Tugasnya sudah lama berjalan, yaitu mengurus sumber daya manusia, khususnya keluarga di Indonesia,” jelas Wihaji.
Wihaji menjelaskan bahwa sasaran program Kemendukbangga/BKKBN mencakup calon pengantin, ibu hamil, baduta, balita, remaja, hingga lansia. Selain itu, kementerian ini telah berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diperuntukkan bagi ibu hamil dan ibu menyusui baduta.
“Urusan kita mulai dari calon pengantin, ibu hamil, baduta, balita, remaja, hingga lansia agar menjadi lansia tangguh. Tahun ini, kami mendapat tugas khusus untuk memberikan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wihaji mengungkapkan bahwa pihaknya juga bertugas mendata ibu hamil dan ibu menyusui baduta, mendistribusikan MBG, serta mengevaluasi pelaksanaan program tersebut guna memastikan generasi yang sehat dan bebas stunting.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan generasi anak bangsa memiliki SDM yang baik, tidak stunting, sehat, dan siap melahirkan generasi emas,” tandasnya.
Fauzan berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat semakin diperkuat demi mendukung keberhasilan program kependudukan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan SDM unggul di masa depan (RED).































Discussion about this post