JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Prof. Dr. H. Andi Salman Maggalatung, SH., M.H., resmi menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hukum, HAM, dan Kerukunan Umat Beragama, mulai Senin (6/1/2025). Pengangkatan ini dilakukan oleh Menteri Agama Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., bersamaan dengan pengangkatan sejumlah Staf Khusus dan Tenaga Ahli lainnya.
Wakil Menteri Agama, Dr. Romo H.R. Muhammad Syafi’i, menyampaikan harapannya agar para Staf Khusus dan Tenaga Ahli dapat mendukung program prioritas Kementerian Agama. “Semoga mereka dapat menjalankan tugas dengan baik, khususnya dalam memajukan nilai-nilai kebinekaan dan toleransi,” ujar Syafi’i.
Sosok dengan Rekam Jejak Panjang
Profesor Andi Salman Maggalatung mengungkapkan rasa syukurnya atas amanah ini. Menurutnya, tugas ini adalah upaya untuk mendorong efektivitas kebijakan di Kementerian Agama, terutama dalam kerangka hukum, HAM, dan kerukunan umat beragama.
“Dengan rekam jejak saya di bidang pendidikan, hukum, dan keagamaan, saya berkomitmen untuk memaksimalkan fungsi pembinaan dan penataan organisasi di Kementerian Agama,” ujar Salman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan pada 3 Maret 1954, Salman memulai pendidikan di Pondok Pesantren Al-Junaidiyah, Bone. Pesantren ini membentuk dasar pemahaman keagamaannya, terutama di bidang ilmu hadits.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar, meraih gelar sarjana pertama pada tahun 1980. Gelar sarjana kedua ia dapatkan dari Universitas Pattimura, Ambon, pada 1995.
Demi mendalami ilmu hukum, Salman meraih gelar magister di Universitas Indonesia pada 2000 dan gelar doktor di fakultas yang sama pada 2007. Pendidikan ini memperkuat posisinya sebagai salah satu akademisi terkemuka di bidang hukum Islam.
Sebagai guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Salman dikenal progresif dalam mengembangkan program studi Hukum Islam. Ia menjunjung tinggi nilai moderasi, toleransi, dan inklusivitas dalam pendidikan.
Karya-karyanya, seperti Etika dan Moral Penegak Hukum di Indonesia dan Harmoni Indonesia, menjadi rujukan penting dalam memahami hubungan antara hukum, HAM, dan nilai-nilai Islam.
Membangun Jembatan Kerukunan
Melalui perannya, Salman kerap mengadvokasi dialog antarumat beragama untuk memperkuat kerukunan di tengah keberagaman. Ia juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), yang memulai perjalanan organisasinya sejak menjadi Ketua Senat Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar.
Penunjukan Salman mencerminkan komitmen Menteri Agama untuk membangun toleransi dan harmoni. “Tugas ini bukan hanya tentang hukum, tetapi juga menjaga persatuan bangsa,” ujar Salman.
Ia berharap dapat berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mendorong penguatan kerukunan umat beragama. “Saya percaya, melalui pendidikan dan kebijakan yang inklusif, kita dapat menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis,” tambahnya.
Sebagai sosok yang luwes berkomunikasi, Salman dikenal mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak, baik akademisi maupun masyarakat umum. Hal ini memperkuat posisinya sebagai salah satu figur penting di Kementerian Agama.
Kini, tanggung jawab besar menantinya untuk membantu Kementerian Agama dalam menjalankan amanah menciptakan keadilan, toleransi, dan kerukunan bagi seluruh masyarakat Indonesia (RED).
Discussion about this post