PACITAN, RADIANTVOICE.ID – Anggota DPR RI dapil 7 Jatim, Riyono, mengadakan reses bersama Komunitas Disabilitas Yellow Pin di Pacitan. Momen ini diisi dengan kegiatan bermusik angklung bersama 30 anak disabilitas tuna rungu, tuna wicara, dan tuna grahita.
“Saya merasa sangat terharu atas kesungguhan adik-adik dan anak-anak semua yang penuh semangat berkarya melalui seni dan kerajinan tangan,” ujar Riyono dengan penuh empati di Pacitan, Senin (23/12/2024).
Komunitas Yellow Pin beranggotakan siswa dan alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan berbagai latar belakang. Para penggerak komunitas menyampaikan perjuangan mereka untuk menyalurkan semangat anak-anak agar terus berkarya dan menjalin jaringan yang lebih luas.
Dalam pertemuan tersebut, Riyono menyoroti pentingnya implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
“UU ini bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas, adil, sejahtera, dan bermartabat bagi penyandang disabilitas,” jelas Riyono.
Ia juga menekankan bahwa lulusan SLB membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. “Para alumni SLB memiliki keterampilan yang luar biasa, baik di bidang seni maupun kerajinan tangan. Mereka hanya memerlukan peluang untuk menunjukkan kemampuan mereka,” katanya.
Riyono mengajak Pemerintah Daerah Pacitan, pelaku UMKM lokal, dan industri untuk membuka peluang kerja bagi alumni SLB. Ia menegaskan bahwa mempekerjakan penyandang disabilitas bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tetapi juga bentuk penghargaan atas kemampuan mereka.
“Kita harus memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang. Dengan mempekerjakan mereka, kita tidak hanya membantu individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegas Riyono.
Pertemuan tersebut menjadi momen inspiratif yang memperlihatkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya. Riyono juga mengapresiasi semangat komunitas Yellow Pin yang terus berjuang meskipun menghadapi berbagai tantangan.
“Saya sangat mengapresiasi perjuangan komunitas ini. Semangat mereka harus menjadi contoh bagi kita semua untuk terus mendukung keberdayaan penyandang disabilitas,” ungkap Riyono.
Melalui kegiatan reses ini, Riyono berharap dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menciptakan peluang yang lebih baik bagi penyandang disabilitas.
“Saya berharap, ke depan, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berkontribusi,” tutup Riyono (RED).
Discussion about this post