SLEMAN, RADIANTVOICE.ID – Gus Miftah secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Pernyataan tersebut disampaikan di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, pada Jumat siang (6/12).
Dalam pernyataannya, Gus Miftah mengawali dengan mengutip ayat Al-Qur’an, menyampaikan keputusan ini diambil melalui doa, muhasabah, dan istikharah yang mendalam. “Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, tetapi semata-mata karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Menurutnya, pengabdian tidak terbatas pada jabatan, melainkan mencakup semua upaya yang dapat memberikan manfaat. “Sebagai seorang pendakwah, saya merasa pengabdian kepada bangsa tidak terbatas pada satu jabatan semata,” tambahnya.
Gus Miftah juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Ia menyebut jabatan tersebut sebagai anugerah luar biasa dalam hidupnya. “Saya seorang anak jalanan, berlatar belakang dunia marginal, telah diangkat derajatnya oleh Bapak Presiden. Ini adalah amanah yang sangat berarti bagi saya,” ungkapnya.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden dan masyarakat jika selama menjalankan tugas ada kekurangan atau kesalahan. “Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekhilafan. Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam,” ucapnya.
Dalam kapasitas barunya sebagai pendakwah, Gus Miftah berkomitmen untuk terus menyampaikan pesan persatuan, toleransi, dan semangat kebangsaan. Ia berharap keberagaman dapat menjadi kekuatan bangsa, bukan sumber perpecahan. “Saya akan tetap membawa pesan persatuan dan menjadikan keberagaman sebagai energi bagi integrasi nasional,” tegasnya.
Gus Miftah juga mendoakan pemerintahan Presiden Prabowo agar senantiasa diberkahi dan dimudahkan dalam memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. “Semoga langkah-langkah beliau selalu dirahmati dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil, makmur, dan penuh keberkahan,” katanya.
Pernyataan pengunduran diri Gus Miftah ini disambut dengan berbagai respons dari masyarakat dan tokoh agama.
Di akhir pernyataannya, Gus Miftah menitipkan doa untuk bangsa Indonesia agar tetap bersatu dan menjaga nama baik di mata dunia. “Indonesia harus terus ada dan maju menjadi bangsa yang bermartabat,” pungkasnya.
Keputusan Gus Miftah ini menjadi perhatian publik, mengingat apa yang telah dilakukannya dengan melakukan penghinaan terhadap seorang penjual es teh keliling yang menjajakan minumannya di acara pengajian Gus Miftah. Dengan pengunduran dirinya, ia berharap dapat terus berkontribusi dengan cara yang lebih luas dan beragam.
“Apapun situasinya, saya berkomitmen untuk hadir dan menjadi bagian dari solusi bagi negeri ini,” tutupnya dengan penuh keyakinan (RED).































Discussion about this post