JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma atau yang akrab disapa Aguan, menegaskan bahwa kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) bukanlah hunian eksklusif. Hal ini disampaikan saat ia berbincang dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengenai berbagai rencana pengembangan kawasan tersebut.
“PIK ini kita rancang buat semua, tidak eksklusif. Kita bisa buktikan, saat libur, hampir satu juta orang per hari datang ke PIK. Menjelang Lebaran, dalam lima hari, lima juta orang masuk ke sini,” ungkap Aguan dalam sebuah video yang diterima pada Jumat (29/11).
Aguan menjelaskan, salah satu daya tarik PIK adalah Pasir Putih di PIK 2, yang dapat diakses masyarakat tanpa biaya. “Kita siapkan fasilitas seperti pasir putih tanpa pungutan apa pun, sehingga rakyat bisa bertamasya dengan nyaman,” tambahnya.
Aguan juga membahas sejumlah isu miring yang menyebut PIK sebagai kawasan eksklusif yang menggusur masyarakat sekitar. Ia menegaskan bahwa pihaknya justru melakukan relokasi bagi warga yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh.
“Kami relokasi warga, bukan menggusur. Rumah baru dibangun dengan ukuran yang sama, lengkap dengan fasilitas seperti masjid,” kata Aguan.
Sebagai bentuk komitmennya, Aguan mengungkapkan rencana pembangunan masjid di kawasan PIK. Masjid tersebut akan dibangun di lahan seluas 10 hektare, dengan luas bangunan utama 1,5 hektare. “Sisa lahan akan digunakan untuk ruko makanan halal,” jelasnya.
Menurut Aguan, masjid ini dirancang dengan konsep unik yang menghadap ke danau. “View-nya luar biasa. Masjid ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk pernikahan,” sambungnya.
Menanggapi rencana tersebut, Menteri Maruarar Sirait bertanya mengenai target pembangunan PIK pada 2025. Aguan menjawab bahwa mereka berencana membangun 10 ribu rumah baru di kawasan itu.
“Untuk PIK, tahun depan kami targetkan membangun paling sedikit 10 ribu rumah,” ujar Aguan.
Ara pun meminta Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, untuk mempersiapkan rencana tersebut. Sambil berkelakar, Ara menyinggung potensi keuntungan besar yang diraih Agung Sedayu Group.
“Untungnya banyak dong, Pak Aguan?” canda Ara.
“Untung saya, untung baru bisa disumbang,” jawab Aguan sambil tertawa.
Rencana pembangunan masjid dan rumah baru di PIK ini menunjukkan komitmen Agung Sedayu Group untuk menjadikan kawasan tersebut inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas (RED).
Discussion about this post