DUBAI, RADIANTVOICE.ID – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, membantah tuduhan bahwa Iran terlibat dalam rencana pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump. Araqchi menekankan bahwa klaim tersebut hanyalah “skenario yang direkayasa” dan menyerukan upaya membangun kepercayaan antara Iran dan Amerika Serikat, yang selama ini saling bermusuhan.
“Sekarang … skenario baru direkayasa … sebagai pembunuh yang tidak ada dalam kenyataan, skenario dibuat untuk menyusun komedi kelas tiga,” tulis Araqchi dalam unggahannya di X, Sabtu (9/11).
Araqchi mengklarifikasi bahwa tuduhan ini muncul setelah pihak Washington mengklaim bahwa Garda Revolusi Iran memerintahkan upaya pembunuhan terhadap Trump, yang baru saja memenangkan pemilu presiden AS. Ia menegaskan Iran menghormati hak rakyat Amerika dalam memilih pemimpin mereka, sambil menambahkan, “Jalan ke depan adalah pilihan bersama, yang dimulai dengan rasa saling menghormati.”
Menegaskan posisi Iran terhadap senjata nuklir, Araqchi menyatakan, “Iran TIDAK mengejar senjata nuklir, titik. Ini adalah kebijakan yang didasari ajaran Islam dan perhitungan keamanan kami,”. Dia menambahkan bahwa upaya membangun kepercayaan perlu dilakukan kedua belah pihak.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, menyebut tuduhan tersebut sebagai “plot yang menjijikkan” yang dibuat oleh Israel dan oposisi Iran di luar negeri, yang disebut bertujuan untuk memperumit hubungan Iran-AS.
Analis Iran juga menilai potensi adanya peluang diplomasi antara Tehran dan Washington, meskipun tanpa pemulihan hubungan diplomatik formal. “Iran akan bertindak berdasarkan kepentingannya sendiri. Ada kemungkinan pembicaraan rahasia antara Tehran dan Washington terjadi,” ujar Saeed Laylaz, analis berbasis di Tehran.
Iran terus menghadapi ketegangan di kawasan Timur Tengah, terutama dengan Israel yang terlibat konflik dengan sekutu-sekutu Iran di Gaza dan Lebanon. Sementara itu, pihak berwenang di Iran juga khawatir akan potensi perang besar yang dapat meluas di wilayah tersebut (RED).
Discussion about this post