PADANG, RADIANTVOICE.ID – Presidium MD KAHMI Padang, dr. Heksan, menerima kunjungan dari Presidium MW KAHMI Jawa Barat, dr. Asad, di kediamannya di Padang. Dalam diskusi tersebut, dr. Asad menekankan pentingnya membekali kader HMI dengan jiwa kewirausahaan, khususnya di bidang kesehatan, agar dapat lebih mandiri dan tidak terjebak dalam sistem kapitalis yang membatasi potensi para dokter.
“Kita harus mendorong kader HMI untuk menjadi wirausaha di bidang kesehatan. Dokter muslim perlu membuka jalan sendiri agar bisa berkembang,” ujar dr. Asad, yang juga merupakan penggagas Rumah Sakit Permata Cirebon di Padang, Kamis (24/10/2024).
Sebagai pelopor berdirinya delapan rumah sakit di bawah naungan Rumah Sakit Permata, dr. Asad berbagi pengalamannya dalam membangun dan mengelola layanan kesehatan berbasis kewirausahaan. Menurutnya, belajar menjadi entrepreneur di bidang ini membutuhkan ketekunan dan proses yang berkelanjutan.
“Membangun klinik itu mirip belajar mengemudi mobil. Perlu latihan terus-menerus sampai akhirnya mahir,” tambah dr. Asad, memberikan analogi yang menggambarkan betapa pentingnya kesiapan mental dan skill dalam berwirausaha.
Dalam pertemuan ini, dr. Asad juga memaparkan program-program besar yang sedang ia susun, seperti klinik hukum, data center KAHMI, hingga gerakan kewirausahaan yang mencakup skala nasional dan internasional. Program-program ini bertujuan untuk mendukung kemandirian kader HMI di berbagai sektor, terutama kesehatan.
dr. Heksan, pendiri Padang Eye Center, menyambut baik ide tersebut. Ia menyetujui bahwa jiwa kewirausahaan sangat penting, khususnya bagi kader HMI di fakultas kedokteran.
“Memang benar, kewirausahaan itu penting. Tapi tantangan terbesar saat ini adalah soal waktu. Banyak kader kesulitan membagi waktu untuk kegiatan pengabdian,” ungkap dr. Heksan.
Diskusi ini juga membahas peran HMI dalam mencetak generasi dokter muslim yang tidak hanya klinisi, tetapi juga mampu berinovasi dalam bidang ekonomi. Menurut dr. Heksan, penguatan kewirausahaan akan membantu kader-kader HMI berperan lebih besar di masyarakat.
Kedua tokoh ini optimis bahwa kolaborasi antara kader HMI di berbagai bidang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor kesehatan. Mereka menekankan pentingnya roadmap yang jelas untuk mencapai visi ini.
Dengan kerja sama yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan kader HMI tidak hanya berkiprah sebagai dokter, tetapi juga mampu menjadi pengusaha yang menggerakkan ekonomi nasional, khususnya dalam layanan kesehatan berbasis syariah.
Melalui visi dan komitmen yang jelas, masa depan kesehatan dan kader HMI diyakini dapat mencapai puncak kesuksesan, baik sebagai akademisi, klinisi, pengusaha, maupun politisi (RED).
Discussion about this post