MEKSIKO, RADIANTVOICE.ID – Claudia Sheinbaum telah dilantik sebagai presiden perempuan pertama Meksiko, menggantikan sekutu dari partai Morena, Andres Manuel Lopez Obrador. Upacara pelantikannya berlangsung di Kongres Meksiko pada Selasa (1/10/2024) lalu.
Sheinbaum, ilmuwan iklim berusia 62 tahun dan mantan wali kota Mexico City, akan menjabat selama enam tahun hingga 2030. Ia mengucapkan sumpah jabatan di hadapan para anggota parlemen, sementara para pendukungnya meneriakkan “Presiden! Presiden!” dan “Hidup Meksiko!”
“Ini adalah waktunya transformasi, dan ini adalah waktunya bagi perempuan untuk memimpin,” ujar Sheinbaum sebagaimana dilansir dari Aljazeera.
Ia memulai kepemimpinannya dengan partainya yang menguasai mayoritas besar di majelis rendah legislatif, serta hampir sama di Senat. Segera setelah dilantik, ia mencoba meyakinkan para investor bahwa investasi mereka akan aman di Meksiko.
Sheinbaum juga harus menghadapi sejumlah keputusan di akhir masa jabatan Lopez Obrador, termasuk perubahan yudisial kontroversial yang akan membuat hakim-hakim federal, termasuk Mahkamah Agung, dipilih melalui pemungutan suara. Perubahan konstitusi ini menimbulkan kekhawatiran baik di kalangan pendukung independensi yudisial maupun investor.
Selain itu, ia juga akan menghadapi pemilu AS pada 5 November, yang dapat memengaruhi hubungan dengan mitra dagang terbesar Meksiko. Pada akhir November, Sheinbaum dijadwalkan untuk menyampaikan anggaran pertama pemerintahannya, yang diharapkan memberikan petunjuk apakah ia dapat memenuhi komitmen untuk mengurangi defisit fiskal yang semakin besar sambil mempertahankan pengeluaran kesejahteraan yang populer dan inisiatif pemberantasan kejahatan yang mahal.
Kepresidenan Bersejarah
Pelantikan Sheinbaum merupakan puncak dari perjalanan politik selama empat dekade di Meksiko, yang ditandai oleh pemilihan bersejarahnya sebagai perempuan pertama yang memimpin Mexico City. Sebagai anak dari aktivis akademisi, Sheinbaum juga menekankan pentingnya aspek sejarah dalam kepresidenannya.
Dalam sebuah unggahan di media sosial pada Senin, Sheinbaum memperkenalkan logo yang menampilkan sosok seorang perempuan muda mengibarkan bendera Meksiko dengan rambut terikat kuncir kuda, yang menjadi ciri khas penampilannya. “Seorang perempuan muda Meksiko akan menjadi simbol pemerintahan Meksiko,” tulisnya.
Meksiko tetap menjadi salah satu negara paling konservatif di Amerika Latin, dengan semua 65 presidennya sejak merdeka dari Spanyol adalah laki-laki. Sebagai wali kota Mexico City, Sheinbaum dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang berbasis data dan mendapat pujian karena berhasil menurunkan angka pembunuhan di kota tersebut hingga setengahnya.
Kebijakannya berfokus pada peningkatan keamanan dengan memperluas pasukan polisi dan meningkatkan gaji mereka. Sheinbaum berjanji akan menerapkan pendekatan ini di seluruh Meksiko, yang masih menghadapi tingkat kejahatan tinggi dan pengaruh besar kartel narkoba yang kuat. Namun, kritik muncul terkait seberapa realistis janji-janji tersebut.
Di sisi lain, Sheinbaum juga berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan pengeluaran sosial yang besar, seperti pensiun dan beasiswa untuk pemuda, yang menjadi ciri khas pendahulunya, Lopez Obrador. Sebagai lulusan teknik energi dan anggota Panel Antar-pemerintah untuk Perubahan Iklim PBB, Sheinbaum berusaha menyeimbangkan inisiatif lingkungan dengan perlindungan dominasi industri perusahaan minyak dan listrik milik negara Meksiko, sambil menyatakan minatnya untuk beralih ke proyek energi terbarukan.
Sheinbaum berbagi Penghargaan Nobel Perdamaian dengan mantan Wakil Presiden AS Al Gore pada 2007 atas karya iklimnya. Sebelumnya, ia menjabat sebagai kepala lingkungan Lopez Obrador saat dia menjadi wali kota Mexico City, dan juga sebagai juru bicara utama dalam kampanye gagal Lopez Obrador pada 2006 (RED)
Discussion about this post