TEL AVIV, RADIANTVOICE.ID – Israel memulai invasi darat terbatas ke Lebanon pada Selasa pagi (1/10), dengan melancarkan serangan terhadap posisi Hizbullah di wilayah perbatasan. Militer Israel mengumumkan bahwa pasukannya telah melakukan “serangan darat terbatas, lokal, dan terarah” berdasarkan intelijen akurat di desa-desa Lebanon selatan yang dinilai mengancam langsung komunitas Israel di wilayah utara negara tersebut.
Operasi darat ini didukung oleh serangan udara dan artileri, yang menurut pihak militer dilakukan dengan “serangan presisi”. Penduduk di kota perbatasan Aita al-Shaab melaporkan adanya penembakan intensif serta suara helikopter dan drone yang terus beroperasi di udara. Suar berulang kali diluncurkan di atas kota perbatasan Rmeish, menerangi malam.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah mengumumkan bahwa fase baru perang di perbatasan selatan Lebanon akan segera dimulai. Fase ini bertujuan untuk melindungi warga Israel di utara yang terkena dampak serangan roket Hizbullah selama hampir satu tahun terakhir.
Invasi darat ini memperburuk ketegangan di Timur Tengah, yang sudah meningkat sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Konflik antara Israel dan militan yang didukung Iran ini berisiko melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Iran.
Di Lebanon, serangan udara Israel pada Selasa pagi menargetkan Mounir Maqdah, komandan sayap militer Fatah Palestina, Brigade Martir Al-Aqsa. Nasib Maqdah masih belum diketahui. Serangan tersebut menghantam sebuah bangunan di kamp pengungsi Ain al-Hilweh, kamp Palestina terbesar di Lebanon yang terletak di dekat kota Sidon. Ini merupakan serangan pertama di kamp tersebut sejak pertempuran lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel pecah hampir setahun lalu.
Sementara itu, di Suriah, tiga warga sipil dilaporkan tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara Israel di ibu kota Damaskus, menurut media pemerintah Suriah. Israel belum memberikan komentar atas serangan tersebut, yang menargetkan fasilitas yang diduga terkait dengan Iran. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah meningkatkan serangan udara terhadap target yang terkait dengan Iran di Suriah.
Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut data dari Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 41.300 warga Palestina tewas, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza (RED).
Discussion about this post