YAMAN, RADIANTVOICE.ID – Israel meluncurkan serangan udara ke target-target Houthi di Yaman pada hari Minggu setelah para militan Houthi menembakkan rudal ke Israel dalam dua hari terakhir, menandai pertukaran baru dalam konflik regional.
Militer Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan pesawat, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan sebuah pelabuhan di pelabuhan Ras Issa dan Hodeidah.
Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah kota pelabuhan Hodeidah, menurut keterangan para penduduk setempat.
“Selama setahun terakhir, para Houthi telah beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran, serta bekerja sama dengan milisi Irak untuk menyerang Negara Israel, merusak stabilitas regional, dan mengganggu kebebasan navigasi global,” ungkap pernyataan tersebut sebagaimana dipetik dari Reuters.
Para militan Houthi Yaman telah berulang kali menembakkan rudal dan drone ke Israel, yang mereka klaim sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Dalam serangan terbaru mereka, para Houthi mengaku telah meluncurkan sebuah rudal balistik pada hari Sabtu menuju Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, yang menurut Israel telah berhasil mereka拦截. Israel juga berhasil mencegat rudal Houthi lainnya pada hari Jumat.
Gerakan Houthi sebelumnya berduka atas kematian pemimpin Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah, sekutu mereka dalam aliansi yang didukung Iran yang menentang Israel, setelah dia terbunuh dalam serangan udara Israel di Beirut.
Serangan Israel ini menandakan eskalasi ketegangan baru di kawasan yang telah lama bergolak, di mana berbagai aktor berperan dalam konflik yang lebih luas antara Israel dan sekutunya di satu sisi, serta kelompok-kelompok yang didukung Iran di sisi lain.
Para analis mengamati bahwa peristiwa ini menunjukkan hubungan yang semakin kompleks antara berbagai kelompok bersenjata di Timur Tengah, serta bagaimana konflik di satu wilayah dapat memicu ketegangan di wilayah lain.
Serangan ini juga menyoroti ketidakstabilan yang terus menerus di Yaman, di mana Houthi telah berjuang melawan pemerintahan yang diakui secara internasional dan koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Dengan meningkatnya serangan dan balasan, situasi di Timur Tengah tetap tegang, dan banyak yang khawatir tentang konsekuensi yang lebih luas dari konfrontasi ini bagi stabilitas regional (RED).
			








		    





















                
Discussion about this post