CULIACAN MEKSIKO, RADIANTVOICE.ID – Setelah penangkapan Ismael Zambada Garcia alias El Mayo, kekosongan kekuasaan dalam kartel Sinaloa menimbulkan dampak serius bagi kehidupan di kota Culiacan. Kekacauan yang terjadi menyebabkan banyak bisnis tutup lebih awal dan warga ketakutan untuk keluar rumah.
“Kami hanya menerima 15 persen dari pelanggan kami. Orang-orang takut untuk keluar karena mereka tahu risikonya,” kata Jacobo Quintero, pemilik restoran seafood di pusat kota Culiacan sebagaimana dilansir Aljazeera.
Kekacauan ini bermula pada 25 Juli, ketika El Mayo ditangkap dalam sebuah operasi yang diduga melibatkan anak El Chapo, Joaquin Guzman Lopez. Dalam surat yang ditulis El Mayo, dia mengklaim bahwa Guzman Lopez telah menjebaknya dan menyerahkannya kepada otoritas Amerika Serikat.
Pengkhianatan ini menyebabkan ketegangan di dalam kartel. El Mayo Flaco, anak El Mayo, mulai merencanakan pembalasan terhadap faksi Los Chapitos. Pada 9 September, pertempuran pertama pecah antara kedua faksi tersebut, menyebabkan kekerasan yang meluas.
“Kota ini sepi setelah jam empat sore, karena sebagian besar bisnis tutup lebih awal. Tak ada transportasi umum setelah gelap,” kata Quintero. “Kami semua hanya berusaha bertahan,”imbuhnya
Lebih dari 3.000 polisi federal dan tentara dikerahkan untuk mengamankan kota, namun kehadiran mereka tidak cukup menghentikan kekerasan. Menurut Ayala, aparat keamanan tidak memiliki strategi yang jelas untuk mengatasi situasi ini.
“Pasukan federal harusnya mengambil tindakan lebih tegas. Mereka tahu di mana kelompok kriminal berada, tetapi mereka tidak berani bergerak,” ujar Ayala pada Aljazeera.
Selain kekacauan ekonomi, kekerasan ini juga membawa dampak lain: peningkatan jumlah orang hilang. Isabel Cruz, pendiri kelompok pencarian Warrior Bloodhounds, menyebutkan bahwa sejak kekerasan pecah, jumlah orang hilang melonjak tajam.
“Kami menerima banyak telepon dari keluarga yang putus asa mencari orang yang hilang. Jumlah mereka yang hilang bahkan melebihi korban tewas,” kata Cruz.
Meskipun menerima ancaman agar berhenti mempublikasikan informasi tentang orang hilang, Cruz menegaskan, “Ini hanya ancaman lain di antara banyak ancaman yang saya terima, tapi kami tidak akan berhenti.” (RED).
Discussion about this post