JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya proses evolusi Partai Golkar agar tetap relevan dengan dinamika zaman tanpa meninggalkan nilai dan cita-cita pendiriannya. Hal tersebut disampaikan Bahlil saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Sekretariat DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (20/12).
Dalam pidatonya, Bahlil mengajak seluruh jajaran pimpinan dan kader Golkar untuk melakukan refleksi sejarah sekaligus kontemplasi terhadap perjalanan panjang partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, kekuatan utama Golkar terletak pada kemampuannya beradaptasi di setiap fase sejarah bangsa.
“Golkar adalah partai yang luar biasa karena lahir dari proses sejarah bangsa, digagas oleh para pendiri republik, dan diwariskan dengan berbagai legacy di setiap zamannya,” kata Bahlil.
Ia menjelaskan bahwa sejak awal kelahirannya pada 20 Oktober 1964, Golkar dibangun dari kekuatan kolektif masyarakat. Sebanyak 97 organisasi dari berbagai latar belakang—mulai dari TNI-Polri, birokrasi, pemuda, mahasiswa, nelayan, wartawan, hingga kalangan profesional—menjadi fondasi berdirinya Golkar.
Bahlil menilai, latar belakang tersebut menjadikan Golkar sebagai partai yang tidak eksklusif, melainkan terbuka dan merepresentasikan kepentingan rakyat luas. Karena itu, ia menegaskan bahwa Golkar harus terus melakukan pembaruan agar mampu menjawab tantangan politik, ekonomi, dan sosial yang terus berkembang.
“Atas dasar pemahaman sejarah itulah, Golkar sangat layak untuk terus berevolusi. Kita tidak boleh berhenti pada romantisme masa lalu, tetapi harus melanjutkan perjuangan sesuai konteks zaman,” ujarnya.
Melalui Rapimnas ini, Bahlil berharap seluruh kader Golkar dapat menyatukan langkah dan visi dalam menjaga soliditas partai, sekaligus memperkuat peran Golkar sebagai kekuatan politik nasional yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara (RED).





























Discussion about this post