LUMAJANG, RADIANTVOICE.ID – Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Nur Purnamasidi, menegaskan pemenuhan hak pendidikan anak-anak korban erupsi Gunung Semeru harus menjadi prioritas negara, baik pada masa tanggap darurat maupun fase pemulihan pascabencana.
Penegasan tersebut disampaikan legislator yang akrab disapa Bang Pur saat kembali mengunjungi siswa terdampak erupsi Semeru di tenda sekolah darurat SD Negeri Supiturang 02, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, Senin (16/01/2025). Kunjungan ini menjadi yang ketiga kalinya ia lakukan sejak bencana terjadi.
Selain menyapa siswa dan guru yang menjalani proses belajar mengajar di tenda darurat, Bang Pur juga menggelar rapat darurat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Pemerintah Desa Supiturang, serta tenaga pendidik dan kependidikan SD Negeri Supiturang 02.
“Anak-anak ini tidak boleh menjadi korban berkepanjangan akibat bencana. Negara harus hadir memastikan mereka tetap mendapatkan layanan pendidikan yang layak dan berkelanjutan, terutama selama masa pemulihan pascabencana,” tegas Muhammad Nur Purnamasidi.
Ia mengingatkan, perhatian publik dan pemerintah kerap menurun setelah status kedaruratan dicabut, sementara kebutuhan masyarakat terdampak, khususnya di sektor pendidikan, masih sangat besar dan mendesak.
Dalam rapat tersebut, Bang Pur meminta Dinas Pendidikan setempat segera menyiapkan laporan kondisi sekolah darurat beserta rencana penanganan untuk satu hingga dua bulan ke depan. Sejumlah opsi diminta untuk dikaji, mulai dari pembangunan sekolah baru di lokasi yang aman hingga penggabungan dengan sekolah lain.
“Kita harus sering berbagi informasi. Jika di daerah ada kendala, kami di pemerintah pusat bisa membantu, termasuk terkait anggaran pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyampaikan apresiasi atas perhatian dan konsistensi Anggota Komisi X DPR RI dalam mengawal pemenuhan hak pendidikan siswa terdampak erupsi Semeru sejak awal bencana.
Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, Andri Wahyudi, mengatakan pihaknya masih melakukan kajian terkait langkah terbaik yang akan diambil. “Jika harus membangun kembali sekolah, kami perlu memastikan ketersediaan anggaran serta lokasi yang aman di luar zona merah,” jelasnya.
Diketahui, SD Negeri Supiturang 02 merupakan salah satu fasilitas umum yang terdampak langsung erupsi Gunung Semeru. Selain bangunan sekolah, seluruh bahan dan materi pembelajaran dilaporkan hilang tersapu material awan panas (RED).






























Discussion about this post