JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Nur Purnamasidi, menyoroti pentingnya pemulihan jangka panjang pascabencana besar yang melanda Pulau Sumatra. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kemendikti Saintek dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Senin (8/12).
Purnamasidi mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menangani fase darurat. Menurutnya, respons yang diberikan Kemendikti Saintek dan BRIN sudah sesuai dengan harapan Komisi X, masyarakat, dan para penyintas.
“Yang dilakukan oleh kementerian merupakan hal yang diharapkan oleh Komisi X, segenap masyarakat, dan pihak terdampak bencana, terutama di masa darurat,” ujarnya.
Ia turut mendorong pemerintah untuk menetapkan bencana di Sumatra sebagai bencana nasional, mengingat tingginya jumlah korban, kerusakan infrastruktur, dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan. Penetapan tersebut, kata Purnamasidi, akan membuat seluruh sumber daya dapat difokuskan secara maksimal.
“Segala daya dan upaya dapat difokuskan untuk penanganan dan pemulihan jika statusnya ditingkatkan menjadi bencana nasional,” tegasnya.
Purnamasidi menekankan perlunya rencana pemulihan komprehensif, mulai dari jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Ia menyoroti hancurnya sarana pendidikan, terputusnya akses komunikasi dan distribusi, serta melemahnya kemampuan ekonomi keluarga penyintas dalam membiayai pendidikan anak.
“Beberapa hal ini harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan program maupun kebijakan anggaran pendidikan,” tambahnya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa fase rekonstruksi jangka panjang sering terabaikan ketika perhatian publik mereda, padahal tahap inilah yang paling menentukan keberlanjutan kehidupan masyarakat terdampak.
Dalam aspek kebutuhan darurat, Purnamasidi meminta pemerintah mempercepat penyediaan air bersih dan makanan siap konsumsi. Ia menilai BRIN memiliki kapasitas teknologi untuk mendukung penanganan tersebut.
“BRIN tentu dapat memaksimalkan inovasinya, seperti alat ARSIUM (Air Siap Minum) dan makanan kaya protein serta vitamin,” jelasnya.
Rapat kerja ini sekaligus menjadi momentum mempertegas komitmen sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan DPR dalam memastikan penanganan bencana serta pemulihan Sumatra berlangsung cepat, tepat, dan berkelanjutan. (*)






























Discussion about this post