JAKARTA, BERITA SENAYAN – Pengurus Pusat KAMMI menyoroti pentingnya pengelolaan masjid yang lebih ramah bagi kalangan pemuda, menyusul kasus tewasnya Arjuna Tamaraya (21), musafir sekaligus mahasiswa, di area Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. Arjuna meninggal setelah diduga dikeroyok sekelompok pria karena dilarang beristirahat di dalam masjid.
Ketua Dewan Kemesjidan PP KAMMI, Jumhadi, menyampaikan bahwa insiden tersebut menunjukkan adanya pergeseran fungsi masjid yang seharusnya menjadi ruang aman, nyaman, dan inklusif bagi siapa pun, termasuk pemuda. Ia menilai masjid hari ini cenderung menghadirkan batasan ketat dan kurang memfasilitasi kebutuhan generasi muda.
“Masjid harusnya merangkul pemuda, bukan membuat mereka takut. Kejadian seperti ini berpotensi menghilangkan peran masjid sebagai pusat pembinaan karakter,” kata Jumhadi.
Ketua Bidang Keumatan PP KAMMI, Jodi Setiawan, menambahkan bahwa tragedi tersebut harus menjadi refleksi mendalam bagi seluruh pengelola masjid di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pengurus masjid harus lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak menimbulkan trauma atau persepsi negatif di kalangan anak muda.
“Ini momentum bagi umat dan pengurus masjid untuk memperbaiki diri. Masjid harus jadi bagian dari kehidupan pemuda modern, bukan tempat yang membuat mereka merasa tidak aman,” ujarnya.
PP KAMMI juga menilai bahwa tren pembatasan akses masjid, seperti pemberlakuan jam kunjungan dan larangan tertentu bagi pemuda, menjadi salah satu penyebab generasi muda semakin enggan datang ke rumah ibadah.
Jumhadi menegaskan bahwa diperlukan evaluasi besar-besaran terhadap pengelolaan masjid di seluruh Indonesia agar kejadian serupa tidak terulang. Ia berharap fungsi masjid sebagai tempat pembinaan, istirahat, dan aktivitas positif dapat kembali diperkuat.
“Masjid bukan tempat yang membatasi pemuda—masjid seharusnya merangkul dan membina. Ini tanggung jawab kita semua untuk mengembalikan peran luhur masjid dalam kehidupan umat, terutama generasi muda,” tutupnya (RED).


























Discussion about this post