JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Dugaan manipulasi kualitas BBM jenis Pertalite oleh sejumlah SPBU kembali menjadi sorotan publik. Pakar Komunikasi Adlin Panjaitan menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa lagi dipandang sebagai kasus per SPBU, melainkan indikasi kuat adanya jaringan mafia migas di tingkat distribusi yang harus segera diberantas.
“Ini bukan kejadian baru. Dugaan manipulasi kualitas BBM sudah berulang dan polanya mirip. Ini menunjukkan adanya jaringan penyimpangan yang terorganisir,” ujar Adlin di Jakarta, Senin (03/11/2025).
Kasus terbaru mencuat setelah Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, melakukan sidak ke sebuah SPBU di Surabaya. Namun Adlin menilai konten sidak tersebut justru menimbulkan kegaduhan karena potensi kesalahpahaman.
“Dari CCTV Pertamina, bensin dalam botol itu bukan berasal dari SPBU, melainkan dari masyarakat. Konten seperti ini rawan memicu konflik,” katanya.
Ia menilai bahwa pengawasan internal Pertamina belum menyentuh akar masalah: praktik manipulasi di jalur distribusi yang melibatkan oknum SPBU swasta. “Dugaan pengoplosan BBM atau penurunan kualitas jelas merugikan rakyat. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, sesuai Pasal 33 Ayat (2) UUD 1945,” tegasnya.
Adlin mendorong Pertamina melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh SPBU swasta, termasuk pemeriksaan stok, distribusi, hingga kualitas BBM secara real-time. Ia juga meminta agar Pertamina tak segan menutup SPBU yang terbukti melakukan kecurangan.
“Jika SPBU nakal, cabut izinnya. Tidak ada toleransi. Pertamina juga wajib memperkuat sistem pengawasan agar praktik seperti ini tidak lagi berulang,” ucapnya.
Selain itu, ia meminta pemerintah pusat memberikan dukungan penuh dalam pemberantasan mafia migas melalui koordinasi lintas instansi, mulai dari aparat penegak hukum hingga lembaga pengawasan energi.
Adlin menegaskan, mafia migas tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap institusi energi nasional. “Jika tidak ditangani serius, kerugian bisa semakin besar dan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina akan terus menurun,” tutupnya (RED).



























Discussion about this post