PARIS, RADIANTVOICE.ID – Transformasi ekonomi kreatif Indonesia kembali mendapat pengakuan internasional. Pada peringatan World Cities Day 2025, UNESCO menetapkan Ponorogo dan Malang sebagai dua kota baru dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN), memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan portofolio kota kreatif paling beragam di kawasan Asia.
Penetapan Ponorogo dalam kategori Crafts and Folk Art serta Malang dalam kategori Media Arts menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi kreatif tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi juga tumbuh kuat di daerah dengan warisan budaya dan inovasi digital yang menonjol.
Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Satrya Wibawa, menilai bahwa penetapan ini mendorong peluang kerja sama internasional yang dapat berimbas langsung pada peningkatan kapasitas ekonomi kreatif lokal.
“Status kota kreatif bukan gelar seremonial, melainkan mandat untuk memperkuat kolaborasi global melalui program, festival, riset, dan jejaring kreatif,” ujarnya.
Ponorogo, melalui seni rakyat Reog dan ekosistem kerajinan tradisionalnya, diharapkan dapat memperluas pasar kriya dan folk art melalui jejaring UCCN. Pengakuan ini membuka peluang peningkatan nilai ekonomi bagi para pengrajin, sanggar seni, dan pelaku budaya.
Sementara Malang menunjukkan kekuatan sektor digitalnya — mulai dari gim, animasi, hingga digital storytelling. Dengan masuknya Malang ke kategori Media Arts, ekosistem kreatif kota ini kini dapat terhubung lebih luas dengan jejaring kota media dunia, mendorong kerja sama konten, pendidikan, hingga inovasi kreatif lintas negara.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki lima kota kreatif UNESCO: Pekalongan, Bandung, Ambon, Jakarta, dan Surakarta. Bergabungnya Ponorogo dan Malang menjadikan Indonesia memiliki tujuh kota kreatif dengan cakupan bidang yang sangat beragam — mulai dari kriya, desain, musik, sastra, hingga media arts.
Keragaman bidang ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan portofolio paling lengkap di Asia dalam UCCN.
UNESCO Tambah 58 Kota, Bidang Arsitektur Pertama Kali Diperkenalkan
Tahun ini, UNESCO menambahkan 58 kota baru, sehingga total anggota jaringan menjadi 408 kota dari lebih 100 negara. Untuk pertama kalinya, UNESCO juga memperkenalkan kategori baru, yaitu Architecture, menandai perkembangan arah pembangunan perkotaan global.
UNESCO meminta kota baru yang diterima dalam jaringan untuk langsung menindaklanjuti status tersebut dengan rencana aksi empat tahun. Satrya mendorong pemerintah daerah Ponorogo dan Malang agar mempercepat penyusunan dan pelaksanaan program yang selaras dengan pedoman UCCN.
“Kami berharap kedua kota segera berkoordinasi dengan kementerian dan kota-kota kreatif Indonesia lain agar terbentuk Cluster Indonesia Creative Cities di UNESCO,” jelasnya (RED).


























Discussion about this post