JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Sekretaris Jenderal MN KAHMI, Syamsul Qomar, menyampaikan pernyataan resmi usai audiensi MN KAHMI dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Letjen Pol. Suyudi Ario Seto, di Jakarta pada Jumat (31/10/2025). Pertemuan tersebut membahas penguatan kolaborasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba di Indonesia.
Audiensi berlangsung dengan jajaran pimpinan BNN, termasuk Deputi Pencegahan Irjen Pol. M. Zainul Muttaqien, Plt. Deputi Pemberdayaan Masyarakat Drs. Yuki Ruchimat, Direktur Narkotika Brigjen Pol. Rudi Setiawan, serta sejumlah direktur lainnya. Dari pihak MN KAHMI, audiensi dipimpin Presidium MN KAHMI Dr. Soetomo, didampingi Sekjen Syamsul Qomar, Bendahara Umum Sabarudin, serta sejumlah ketua bidang seperti M. Muslih, Burhanudin M. Zain, dan Nusran Joher.
Dalam sambutannya, Kepala BNN menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba saat ini telah menjadi ancaman serius bagi ketahanan bangsa, terutama generasi muda. Berdasarkan data BNN, prevalensi pengguna narkoba tahun ini mencapai 3,3 juta jiwa, dengan peningkatan signifikan pada kalangan pelajar, mahasiswa, dan pekerja.
“Masalah narkoba bukan hanya urusan aparat. Ini adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat,” ujar Kepala BNN.
BNN menekankan pentingnya pendekatan edukatif melalui sosialisasi, seminar, dan pelatihan agar masyarakat memiliki kesadaran kolektif serta mampu mengambil tindakan preventif di lingkungan masing-masing.
Sekjen MN KAHMI, Syamsul Qomar, menambahkan perlunya pendekatan baru dalam kampanye anti narkoba melalui konsep KIEA — Komunikasi, Informasi, Edukasi, dan Advokasi. Ia menilai bahwa media kampanye harus disebarkan secara masif agar masyarakat dapat terlibat aktif dalam gerakan pemberantasan narkoba.
“Perlu dibangun media KIEA Bersinar sebagai sarana edukasi dan gerakan nasional,” tegas Syamsul.
Sementara itu, Bendum MN KAHMI, Sabarudin, menegaskan pentingnya kerja nyata seluruh komponen masyarakat. Ia juga mengumumkan bahwa MN KAHMI dalam waktu dekat akan menggelar diskusi publik sekaligus penandatanganan MoU dengan BNN sebagai bentuk kontribusi konkret.
Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan awal bulan depan dengan tema: “Generasi Sehat dan Tangguh Tanpa Narkoba: Saatnya Bertindak Bersama.”
Adapun tujuan kegiatan meliputi:
-
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jenis dan bahaya narkoba.
-
Membangun kesadaran kolektif untuk menolak penyalahgunaan narkoba.
-
Mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam pencegahan narkoba.
-
Membentuk jejaring komunitas anti-narkoba tingkat lokal.
Output yang diharapkan mencakup terbentuknya komunitas relawan Masyarakat Bersih Narkoba (Bersinar), rekomendasi kebijakan lokal, serta publikasi edukatif untuk masyarakat luas.
MN KAHMI menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap ancaman narkoba. Melalui berbagai kegiatan edukatif tersebut, organisasi ini berharap dapat turut memperkuat gerakan nasional “Indonesia Bersinar” – Bersih dari Narkoba (RED).































Discussion about this post