JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI merespons polemik peluncuran Vtuber bernama Sena Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang ramai diperbincangkan publik sejak Oktober 2025. Visual Vtuber tersebut dinilai sebagian masyarakat kurang etis untuk mewakili sebuah lembaga negara.
Kepala Biro Protokol Humas dan Media Setjen DPD RI, Mahyu Darma, menjelaskan bahwa proyek digital tersebut merupakan bagian dari laporan aktualisasi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam rangka Latihan Dasar (Latsar) CPNS, bukan program resmi lembaga.
“Pada dasarnya itu adalah merupakan proyek pribadi CPNS dalam upaya meraih kelulusan dalam latsarnya, dan tidak menggunakan anggaran negara. Namun memang perlu pembinaan dan pengarahan lagi agar lebih baik dan bisa diterima masyarakat,” ujar Mahyu dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).
Mahyu menjelaskan, ide pembuatan Vtuber itu lahir sebagai inovasi CPNS di Bagian Humas dan Fasilitasi Pengaduan untuk memperkenalkan DPD RI kepada generasi muda melalui platform digital. Namun, ia mengakui bahwa eksekusi proyek tersebut membutuhkan arahan lebih lanjut agar tidak bertentangan dengan nilai etika, budaya, serta prinsip perlindungan anak dan perempuan.
Ia menegaskan bahwa secara kelembagaan, DPD RI memiliki komitmen kuat pada isu-isu sosial, termasuk perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Hal itu tercermin dari berbagai kegiatan seperti DPD Award dan rencana peluncuran Duta DPD RI untuk menjaring pemuda-pemudi daerah yang kreatif dan inovatif.
“Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari upaya DPD RI dalam membentuk ASN yang profesional, berintegritas, dan mampu beradaptasi dengan dinamika zaman, namun tetap berpegang pada etika,” tutur Mahyu.
Mahyu mengapresiasi kritik dari publik dan media terkait polemik ini. “Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah mengingatkan. Ini menjadi bahan koreksi untuk perbaikan ke depannya,” pungkasnya (RED).































Discussion about this post