JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia bebas dari narkoba sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pernyataan tersebut disampaikan saat memimpin pemusnahan 214,84 ton barang bukti narkotika hasil sitaan sepanjang Oktober 2024 hingga Oktober 2025, di Lapangan Bhayangkara, Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Barang haram senilai Rp29,37 triliun itu terdiri dari 1,3 ton sabu, 335.019 butir ekstasi, dan 608,1 kilogram ganja, hasil pengungkapan dari berbagai daerah oleh Polri, BNN, dan BPOM.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa perang terhadap narkoba adalah perjuangan moral dan nasional untuk menyelamatkan masa depan generasi muda Indonesia.
“Kejahatan narkoba adalah ancaman bagi bangsa. Kalau tidak dicegah, bisa merusak jutaan jiwa dan menghancurkan masa depan Indonesia Emas 2045,” tegas Prabowo.
Ia menambahkan, pemberantasan narkoba tidak cukup hanya dengan penegakan hukum, tetapi juga melalui pendidikan, pengawasan, dan keteladanan dari seluruh elemen bangsa.
Sinergi Lintas Lembaga Perkuat Ketahanan Nasional
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan keberhasilan pengungkapan 49.306 kasus narkoba dengan 65.572 tersangka sepanjang satu tahun terakhir.
“Narkoba adalah kejahatan luar biasa yang bisa melemahkan generasi penerus bangsa. Untuk mewujudkan Indonesia Emas, generasi muda harus terbebas dari narkoba,” ujar Kapolri.
Sementara itu, Kepala BPOM Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., menegaskan pentingnya pengawasan obat dan bahan farmasi guna mencegah penyalahgunaan zat berbahaya untuk produksi narkoba sintetis.
“BPOM memperkuat pengawasan berbasis sains dan digitalisasi rantai pasok agar seluruh obat di Indonesia aman dan tidak disalahgunakan,” ungkap Taruna Ikrar.
Ia menyebut kolaborasi antara BPOM, Polri, dan BNN sebagai fondasi penting dalam menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Kegiatan pemusnahan ini juga menjadi simbol capaian satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang meneguhkan komitmen terhadap pemerintahan bersih, tegas, dan berorientasi pada masa depan bangsa.
Pemerintah menempatkan isu pemberantasan narkoba sebagai prioritas nasional seiring upaya memanfaatkan bonus demografi 2030–2035. Langkah tegas ini diyakini menjadi kunci dalam membangun generasi emas yang sehat, tangguh, dan produktif.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, serta Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, menandai dukungan lintas lembaga dan ormas terhadap gerakan nasional bebas narkoba.
Menutup acara, Presiden Prabowo kembali menegaskan pesan moral kepada seluruh rakyat Indonesia:
“Kita tidak boleh lemah. Tidak ada kompromi terhadap narkoba. Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat, sehat, dan bermartabat.” (RED).































Discussion about this post