JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan disrupsi teknologi dan perubahan sosial. Hal ini ia sampaikan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, yang mengangkat tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Menurut Hetifah, disrupsi teknologi telah mengubah cara hidup masyarakat — mulai dari belajar, bekerja, hingga berinteraksi — sehingga pemuda dituntut memiliki kemampuan adaptif, berpikir kritis, dan kreatif agar tetap relevan di era digital.
“Pemuda kita memiliki potensi luar biasa, tetapi banyak yang belum mendapatkan akses pendidikan dan pelatihan yang memadai. Di sisi lain, lulusan yang sudah berpendidikan pun masih menghadapi kesenjangan kompetensi dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Hetifah di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Politisi Partai Golkar ini menilai, kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah dan seluruh pemangku kebijakan untuk memastikan generasi muda memiliki bekal keterampilan dan karakter yang kuat dalam menghadapi persaingan global.
“Semangat Sumpah Pemuda harus diterjemahkan dalam upaya konkret untuk memperkuat pendidikan, pelatihan vokasi, dan literasi digital. Inilah cara kita menyiapkan pemuda yang berdaya saing dan mandiri,” tegasnya.
Sebagai Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi sektor pendidikan dan kepemudaan, Hetifah menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan pendidikan yang berpihak pada peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pemuda.
“Komisi X akan memastikan ekosistem pendidikan nasional benar-benar mendukung penguatan karakter dan kapasitas generasi muda agar mampu menjadi motor pembangunan,” katanya.
Ia juga mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan agar terbentuk ekosistem pembelajaran yang inovatif dan inklusif.
Menutup pernyataannya, Hetifah berpesan agar semangat Hari Sumpah Pemuda dijadikan momentum refleksi dan kebangkitan pemuda Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi bangsa.
“Jangan berhenti belajar, jangan takut gagal. Pemuda Indonesia harus siap menulis sejarah baru dengan kerja nyata dan dedikasi,” pungkasnya (RED).































Discussion about this post