SURABAYA, RADIANTVOICE.ID – Di tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Timur menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi kepemudaan nasional yang dinilai kehilangan arah dan wadah bersama.
Perpecahan yang terus berlarut di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) disebut telah menggerus semangat kebersamaan dan idealisme pemuda sebagai agen perubahan.
Ketua Bidang Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Badko HMI Jatim, Dzulkarnain Jamil, menyebut KNPI kini bukan lagi simbol persatuan, melainkan potret keterbelahan generasi muda akibat kepentingan politik yang sempit.
“KNPI yang dulu menjadi rumah besar pemuda kini tinggal kenangan. Generasi muda kehilangan tempat untuk bersuara dan berkolaborasi,” ujar Dzulkarnain di Surabaya, Senin (28/10).
Dzulkarnain menilai bahwa pemerintah terlalu lama membiarkan konflik kepengurusan KNPI tanpa upaya nyata untuk menyatukan kembali wadah kepemudaan tersebut. Padahal, keberadaan organisasi pemuda yang solid dan independen sangat penting untuk menyiapkan kepemimpinan nasional di masa depan.
“Negara tidak bisa terus diam. Pemerintah, khususnya Kemenpora dan Kemenkumham, harus turun tangan menyatukan kembali kepemudaan Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan, konflik di tubuh KNPI bukan hanya soal legitimasi organisasi, tetapi juga mencerminkan krisis orientasi kepemudaan secara nasional di mana energi kaum muda tersandera oleh rivalitas politik dan kepentingan pragmatis.
Pemuda Kehilangan Ruang dan Arah Gerakan
Menurut Badko HMI Jatim, dampak paling nyata dari keterpecahan KNPI adalah hilangnya ruang strategis bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam proses sosial dan kebangsaan. Banyak organisasi kepemudaan akhirnya bergerak sendiri-sendiri tanpa koordinasi, bahkan terjebak dalam rivalitas yang menguras energi.
“Dulu, KNPI menjadi rumah belajar, ruang gagasan, dan wadah kaderisasi lintas organisasi. Sekarang, pemuda berjalan tanpa kompas, kehilangan rumah ideologisnya,” kata Dzulkarnain dengan nada prihatin.
Ia menilai kondisi ini berpotensi melahirkan generasi muda yang apatis terhadap politik dan kehilangan kepekaan sosial, karena tidak lagi memiliki lembaga pemersatu yang kredibel.
Sebagai solusi, Badko HMI Jatim menyerukan agar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) membentuk forum rekonsiliasi nasional pemuda lintas organisasi, untuk mengembalikan posisi KNPI sebagai rumah besar bersama.
Langkah ini dianggap mendesak agar generasi muda dapat kembali memiliki ruang yang inklusif, independen, dan produktif.
“Rekonsiliasi pemuda bukan soal siapa yang menang, tapi bagaimana bangsa ini menyiapkan estafet kepemimpinan yang sehat. Tanpa persatuan, masa depan pemuda hanya akan jadi cerita kehilangan,” tutup Dzulkarnain Jamil (RED).































Discussion about this post