JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah selama satu tahun terakhir terbukti berhasil dengan tingkat efektivitas mencapai 99,99 persen.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Prabowo menanggapi berbagai sindiran dan cibiran terhadap program MBG yang sempat dianggap membebani anggaran negara. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut justru didasarkan pada kajian ilmiah dan telah memberi dampak sosial serta ekonomi yang luas.
“Dulu waktu saya lancarkan program MBG, banyak yang menertawakan saya, menyindir, dan sampai sekarang ada yang mengatakan bahwa MBG ini tidak berguna atau membahayakan,” ujar Prabowo.
“Tapi kita buktikan dengan evidence. Angka keberhasilan 99,99 persen itu cukup bagus,” lanjutnya.
Minim Kasus Keracunan, Dampak Ekonomi Positif
Prabowo mengakui masih ada kekurangan di lapangan, termasuk beberapa kasus keracunan makanan yang dialami sebagian kecil penerima manfaat. Namun, ia menilai hal tersebut masih dalam batas kewajaran.
Dari total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan kepada 36,7 juta penerima manfaat, hanya sekitar 8.000 kasus keracunan atau sekitar 0,0007 persen dari keseluruhan distribusi.
“Masih dalam koridor error yang manusiawi,” tegasnya.
Selain manfaat kesehatan, program MBG juga dinilai menciptakan multiplier effect ekonomi. Prabowo menjelaskan, hingga kini MBG telah membuka lebih dari satu juta lapangan pekerjaan, terutama di sektor dapur pelayanan gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Kita punya 30.000 SPPG yang masing-masing melibatkan sekitar 50 pekerja. Tahun depan bisa tembus 1,5 juta tenaga kerja,” katanya.
MBG Jadi Sorotan Dunia, Return Ekonomi Capai 37 Kali
Menurut hasil kajian Rockefeller Institute, Program MBG Indonesia menjadi sorotan global karena dampak ekonominya yang besar. Lembaga itu mencatat bahwa setiap 1 dolar yang dikeluarkan untuk MBG menghasilkan return ekonomi antara 5 hingga 37 dolar.
“Mereka menyebut program MBG Indonesia sebagai salah satu yang paling berdampak di dunia,” tutur Prabowo.
Presiden menegaskan, pemerintah akan terus memperbaiki kualitas pelaksanaan MBG tanpa menghentikan programnya. Ia meminta semua pihak untuk melihat manfaatnya secara objektif, bukan hanya menyoroti kekurangan kecil.
“Memang program ini belum sempurna, tapi kalau kita lihat manfaatnya, jelas jauh lebih besar,” ujarnya.
Prabowo juga membandingkan capaian Indonesia dengan negara lain seperti Brasil dan India. Dalam satu tahun, Indonesia berhasil menjangkau lebih dari 36 juta penerima manfaat, sementara Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai angka serupa.
“Kita dianggap contoh oleh dunia. Jadi jangan nyinyir, mari kita dukung bersama demi masa depan anak-anak bangsa,” pungkasnya (RED).































Discussion about this post