JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyerahkan daftar 40 tokoh yang diusulkan untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), di kantor Kemenbud, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
Yang menarik perhatian publik, dalam daftar itu tercantum nama Presiden kedua RI Soeharto, tokoh yang memimpin Indonesia selama 32 tahun dan dikenal dengan sebutan Bapak Pembangunan.
“Usulan ini berisi nama-nama yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang memenuhi syarat sejak lima atau enam tahun lalu, dan ada yang baru diputuskan tahun ini. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan juga Marsinah,” kata Gus Ipul, seperti dikutip dari Antara.
Selain Soeharto, tokoh lain yang diusulkan antara lain Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Marsinah (aktivis buruh asal Nganjuk yang meninggal pada era Orde Baru) serta sejumlah ulama dan tokoh pesantren seperti Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan Madura, KH Bisri Syansuri, dan KH Muh Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang.
Menurut Gus Ipul, proses pengusulan nama pahlawan nasional berawal dari aspirasi masyarakat melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) yang dikirim dari tingkat kabupaten/kota ke gubernur, lalu ke Kementerian Sosial untuk dilakukan kajian akhir.
“Kami melakukan pengkajian bersama Tim TP2GP. Hasil kajian tersebut hari ini saya teruskan kepada Pak Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar. Selanjutnya akan dibahas sepenuhnya oleh dewan dan hasilnya kita tunggu bersama,” ujar Gus Ipul, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PBNU.
40 Nama Akan Dibahas Dewan Gelar
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut pihaknya akan menggelar sidang untuk menilai kelayakan 40 nama tersebut. Sidang akan dilakukan bersama Tim Dewan Gelar sebelum hasil akhirnya diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
“Proses pengusulan gelar pahlawan nasional dilakukan melalui seleksi panjang dan ketat. Ada penelitian, pengkajian, dan pendalaman hingga semua nama memenuhi syarat,” jelas Fadli.
Dewan Gelar tahun 2025 terdiri atas berbagai akademisi dan tokoh lintas lembaga, antara lain Prof Usep Abdul Matin, Bondan Kanumoyoso, Kurniawati, Prof FX Mudji Sutrisno,, Alfan Alfian, Rudi Arifiyanto, Sri Marganingsih, Wiwi Diana Sari, dan Laksamana Pertama TNI I Bayu Trikuncoro.
Latar Belakang dan Tahapan Seleksi
Sesuai prosedur, usulan penerima gelar pahlawan nasional harus memenuhi sejumlah syarat utama: jasa luar biasa bagi bangsa, tidak pernah mengkhianati negara, serta memiliki rekam jejak moral dan sosial yang baik.
Fadli menambahkan, hasil sidang Dewan Gelar nantinya akan menjadi bahan rekomendasi akhir yang disampaikan kepada Presiden untuk ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden (Keppres).
“Saya sebagai Ketua Dewan Gelar tentu akan menindaklanjuti ini dengan transparan dan profesional,” tutur Fadli.































Discussion about this post