JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Dalam rangkaian Muktamar ke-IX Pengajian Al-Hidayah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pengajian Al-Hidayah terkait penguatan karakter, peningkatan mutu pendidikan, serta ketahanan keluarga di era digital.
Penandatanganan ini berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, Senin (20/10), disaksikan langsung oleh peserta muktamar dan jajaran pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam memperluas kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat untuk memperkuat fondasi pendidikan nasional yang berkarakter, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Penandatanganan MoU ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual,” ujar Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Melalui MoU ini, kedua pihak sepakat untuk menjalankan berbagai program, termasuk pelatihan peningkatan kompetensi guru, penguatan literasi keluarga, serta pengembangan pendidikan karakter berbasis komunitas.
Prof. Mu’ti menegaskan bahwa organisasi seperti Pengajian Al-Hidayah memiliki peran penting dalam mendukung agenda transformasi pendidikan nasional.
“Kami melihat Al-Hidayah memiliki jaringan yang luas dan pengaruh besar dalam pembinaan masyarakat. Dengan kolaborasi ini, kita ingin menghadirkan pendidikan yang membentuk manusia Indonesia unggul, beriman, dan berdaya saing global,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP, selaku Ketua Umum Pengajian Al-Hidayah, menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, MoU ini akan memperkuat peran organisasi perempuan dalam mendukung pembangunan pendidikan dan ketahanan keluarga.
“Melalui kerja sama ini, kami siap berkontribusi aktif membantu pemerintah memperluas akses pendidikan berkualitas hingga ke tingkat keluarga dan masyarakat,” ujar Hetifah.
Penandatanganan MoU ini menjadi bagian penting dari tema besar Muktamar ke-IX Pengajian Al-Hidayah, yaitu “Peran Strategis Pengajian Al-Hidayah dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Ketahanan Keluarga di Era Digital untuk Indonesia Maju.”
Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat sinergi pemerintah dan organisasi masyarakat dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan yang holistik – mencakup aspek pengetahuan, karakter, dan ketahanan sosial – guna mewujudkan Indonesia Emas 2045 (RED).































Discussion about this post