JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia berkomitmen memberikan dukungan dana operasional bagi organisasi sayap partai, Pengajian Al Hidayah. Dukungan itu disambut syukur oleh Ketua Umum Pengajian Al Hidayah Hetifah Sjaifudian, yang menegaskan bahwa selama ini ormas tersebut telah terbiasa mandiri secara pendanaan dan kegiatan.
Hetifah menyampaikan hal itu usai pembukaan Muktamar IX Pengajian Al Hidayah di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/10). Ia menuturkan bahwa selama lebih dari empat dekade berdiri, organisasi ini selalu mengandalkan swadaya anggota untuk menjalankan kegiatan dakwah, sosial, dan pendidikan.
“Kami bersyukur atas dukungan Ketua Umum Golkar, Pak Bahlil. Itu rezeki yang tak terduga. Karena selama ini Al Hidayah sudah terbiasa mandiri. Bahkan saat kegiatan di Jawa Barat dihadiri 7.000 orang, mereka datang dengan sukacita tanpa diberi uang transport,” ujar Hetifah.
Muktamar IX kali ini juga menjadi momentum penting bagi Al Hidayah untuk memperkuat kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan. Sesuai aturan organisasi, masa jabatan ketua umum hanya diperbolehkan dua periode.
“Tujuan muktamar adalah penyegaran organisasi dan regenerasi kader. Banyak kader di daerah masih mencintai ketuanya, tapi kami ingin ada kesempatan bagi generasi baru,” jelas Hetifah yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Ia menekankan bahwa tantangan utama Al Hidayah ke depan adalah memperluas partisipasi generasi muda agar kegiatan pengajian tidak hanya didominasi kalangan senior.
“Kami ingin memudakan organisasi, agar semangat dakwah dan pengabdian lebih segar dan relevan dengan zaman digital,” tambahnya.
Susun Program Strategis Lima Tahun ke Depan
Muktamar IX digelar selama dua hari, 20–21 Oktober 2025, dengan rangkaian agenda rapat pleno, sidang komisi, serta sesi pengayaan dari Kementerian Komdigi, Lemhannas, dan BRIN. Hasilnya akan menjadi arah strategis organisasi untuk lima tahun mendatang.
“Kami ingin merancang program-program yang tidak hanya memperkuat dakwah, tapi juga pemberdayaan perempuan dan keluarga Indonesia,” kata Hetifah.
Dalam sambutan pembukaan, Hetifah turut mengapresiasi para kader Al Hidayah yang terus aktif selama masa pandemi hingga kini. Ia menegaskan bahwa Al Hidayah bukan sekadar majelis taklim, tetapi gerakan perempuan Islam yang membawa misi dakwah, keadilan gender, dan kesejahteraan keluarga.
“Al Hidayah hadir sebagai gerakan perempuan Islam rahmatan lil alamin, yang memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan kemandirian umat,” tegasnya (RED).































Discussion about this post